DKP3 Balikpapan Genjot Edukasi Pola Makan B2SA untuk Cetak Generasi Emas 2045

Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Dalam rangka mendukung pembangunan sumber daya manusia unggul menuju visi besar Indonesia Emas 2045, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) terus menggencarkan edukasi pola makan sehat dan bergizi. Salah satu pendekatan utama yang dikembangkan adalah kampanye Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), yang menjadi landasan penting dalam membentuk pola konsumsi pangan yang lebih cerdas dan berkelanjutan di masyarakat.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Balikpapan, Wahidin Alaudin, menjelaskan bahwa kegiatan edukasi B2SA bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk membentuk generasi sehat, cerdas, dan produktif. Menurutnya, pemahaman tentang pentingnya konsumsi pangan yang beragam dan bergizi sejak usia dini sangat berpengaruh terhadap kualitas SDM di masa depan.

“Ini bukan sekadar kampanye pola makan, tapi investasi masa depan. Kalau sejak sekarang masyarakat memahami pentingnya gizi seimbang, maka risiko stunting, obesitas, dan penyakit tidak menular bisa kita tekan,” ujar Wahidin, Selasa (1/7/2025).

Sepanjang tahun 2025, DKP3 menargetkan sedikitnya 750 peserta dari berbagai kelompok masyarakat menjadi sasaran program edukasi ini. Fokus utama diarahkan kepada anak-anak sekolah dasar dan menengah, remaja, ibu hamil, serta calon pengantin. Mereka dinilai sebagai kelompok strategis karena memiliki peran penting dalam menentukan kualitas generasi selanjutnya.

Yang menarik, edukasi B2SA ini dilakukan dengan pendekatan fleksibel dan partisipatif. Tidak terbatas di aula atau ruang kelas, kegiatan bisa dilaksanakan langsung di lingkungan masyarakat berdasarkan permintaan dari kelurahan maupun komunitas. Salah satu contohnya adalah kegiatan edukasi yang digelar di Kelurahan Batu Ampar, yang berhasil melibatkan warga lintas usia dalam diskusi interaktif tentang pentingnya asupan gizi.

Dalam pelaksanaannya, DKP3 juga memberikan materi praktis seperti cara menyusun menu harian sehat dengan bahan lokal, pengenalan nilai gizi makanan, serta pentingnya keamanan pangan dalam pengolahan sehari-hari. Tak hanya menyasar pola konsumsi, kampanye B2SA juga mendorong kemandirian pangan keluarga, misalnya melalui urban farming atau pemanfaatan pekarangan rumah.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya sekadar kenyang, tapi juga paham soal gizi dan mulai berperilaku konsumsi yang lebih bijak. Kalau hal ini menjadi kebiasaan, kita yakin Balikpapan siap menyongsong Indonesia Emas 2045 dengan SDM yang tangguh,” pungkas Wahidin.

Dengan strategi menyeluruh dan dukungan masyarakat, Pemkot Balikpapan berharap edukasi B2SA dapat menjadi gerakan kolektif menuju masyarakat yang lebih sehat dan tahan terhadap ancaman krisis pangan maupun masalah gizi di masa depan. (yud/ADV/Diskominfo Balikpapan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *