Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Upaya Pemerintah Kota Balikpapan dalam mewujudkan predikat Kota Layak Anak (KLA) terus menunjukkan progres yang signifikan. Setelah pengesahan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang KLA oleh DPRD, kini berbagai instansi pemerintah mulai mengimplementasikan program-program konkrit yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan aman bagi anak-anak.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menjadi motor utama dalam gerakan ini.
Kepala DP3AKB Balikpapan, Heria Prisni, menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mendukung keberhasilan program KLA. Menurutnya, komitmen bersama antarinstansi menjadi landasan utama dalam menciptakan perubahan yang nyata. Salah satu bentuk sinergi yang sudah berjalan adalah kolaborasi antara DP3AKB dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam membangun taman bermain ramah anak.
“DLH akan membangun taman hijau sebagai fondasi, kemudian kami akan melengkapi dengan fasilitas edukatif dan ramah anak, seperti area bermain yang aman dan tempat baca,” jelas Heria kepada wartawan, Kamis (17/4/2025).
Program ini dirancang untuk menjangkau lima kecamatan dan 34 kelurahan di seluruh wilayah Balikpapan. Selain itu, DP3AKB juga bekerja sama dengan perpustakaan daerah guna menyediakan ruang baca digital yang dapat diakses dengan sistem barcode, memberikan pengalaman membaca yang modern dan menarik bagi anak-anak.
Ruang baca ini akan dilengkapi dengan tempat duduk nyaman agar anak-anak merasa betah dan termotivasi untuk membaca.
Hingga kini, Balikpapan telah memiliki tiga taman ramah anak, namun pengembangan terus dilakukan. DP3AKB tengah mengupayakan sertifikasi taman-taman tersebut agar memenuhi standar nasional.
Sertifikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas fasilitas serta menambah kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dan kenyamanan taman.
Rencananya, beberapa taman baru akan diresmikan pada bulan April tahun ini, menunggu konfirmasi jadwal dari kementerian terkait.
Heria menegaskan bahwa program ini bukan hanya kegiatan simbolis, melainkan wujud nyata komitmen pemerintah dalam melindungi hak anak.
“Ini bukan program seremonial. Kami ingin semua pihak, termasuk masyarakat, ikut ambil bagian karena Kota Layak Anak hanya bisa terwujud jika semua merasa memiliki tanggung jawab bersama,” pungkas Heria. (yud/ADV/Diskominfo Balikpapan)