Lintasbalikpapan.com, PENAJAM PASER UTARA – Libur dan cuti bersama Idulfitri 1446 Hijriah diperkirakan akan mendatangkan lonjakan wisatawan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Beragam destinasi wisata di wilayah ini, baik wisata bahari, wisata buatan, maupun wisata alam, menjadi daya tarik utama bagi para pelancong.
Namun, menurut Anggota DPRD PPU Jamaluddin, destinasi wisata tidak hanya sekadar tempat hiburan, tetapi harus mampu memberikan kesan positif yang membuat wisatawan ingin kembali. Ia menekankan bahwa pengembangan pariwisata memerlukan peran aktif pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
“Pengembangan wisata harus dilakukan bersama-sama. Semua harus terlibat, terutama warga lokal di sekitar destinasi wisata,” ujar Jamaluddin, Kamis (27/3/2025).
Jamaluddin menjelaskan bahwa keterlibatan masyarakat sangat penting karena mereka berinteraksi langsung dengan wisatawan. Warga lokal dapat berperan sebagai penyedia informasi mengenai destinasi wisata dan menjadi bagian dari upaya peningkatan pelayanan.
Namun, ia juga mencatat bahwa masyarakat di sekitar destinasi wisata umumnya masih menggunakan pendekatan tradisional. Oleh karena itu, ia menyarankan pemerintah daerah untuk memberikan pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) agar masyarakat mampu mendukung pengembangan sektor pariwisata secara lebih profesional.
“Masyarakat harus diberikan motivasi dan dukungan. Pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM sangat diperlukan, termasuk pemeliharaan fasilitas wisata,” tambahnya.
Jamaluddin optimistis, dengan pengelolaan yang serius, sektor pariwisata di Kabupaten PPU dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dukungan berupa fasilitas penunjang, pelatihan bagi masyarakat, serta promosi wisata diyakini akan mendorong daya saing pariwisata PPU di tingkat regional maupun nasional.
Kabupaten PPU memiliki sejumlah destinasi wisata menarik yang dapat dikunjungi wisatawan, di antaranya Pantai Nipah-Nipah, Pantai Tanjung Jumlai, Mangrove Kampung Baru, Goa Tapak Raja dan Desa Wisata Mentawir.
Dengan pengelolaan yang baik, destinasi wisata ini dapat menjadi magnet utama bagi wisatawan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten PPU. (ADV/DPRD PPU)
