Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan semakin gencar menangani stunting dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari keluarga, komunitas, hingga dunia usaha. Dengan pendekatan kolaboratif ini, Pemkot berharap upaya percepatan penurunan angka stunting di Balikpapan dapat ditekan dan berjalan lebih efektif.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menegaskan bahwa pencegahan stunting bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. “Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk dunia usaha dan akademisi, untuk bersama-sama berperan aktif dalam menekan angka stunting. Program CSR yang berfokus pada kesehatan anak sangat kami dorong,” ujar Rahmad, Kamis (6/3/2025).
Selain menggencarkan edukasi gizi bagi remaja dan calon pengantin, Pemkot juga memperkuat program intervensi bagi ibu hamil dan balita yang berisiko kekurangan gizi.
Selain itu, lanjut Rahmad bahwa pemberian makanan tambahan serta suplemen zat besi dan asam folat menjadi bagian dari upaya konkret untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal.
Di samping itu, optimalisasi layanan kesehatan ibu dan anak terus ditingkatkan melalui pemeriksaan kehamilan rutin di puskesmas dan posyandu, kampanye ASI eksklusif, serta penyediaan akses air bersih dan sanitasi layak.
Tak hanya itu, pemanfaatan teknologi juga dilakukan dengan digitalisasi data pertumbuhan anak, memungkinkan intervensi lebih cepat jika ditemukan indikasi stunting.
Peran komunitas dan keluarga menjadi kunci utama dalam keberhasilan program ini. Kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) digalakkan agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan gizi.
Rahmad menegaskan, Pemkot akan terus memonitor dan mengevaluasi efektivitas program yang dijalankan.
“Dengan sinergi semua pihak, kami optimistis angka stunting di Balikpapan bisa ditekan, menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas,” pungkasnya. (Yud/ADV/Diskominfo Balikpapan)