Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Kota Balikpapan tengah menghadapi tantangan besar dalam penyediaan air bersih akibat keterbatasan sumber air baku. Dengan defisit mencapai 920 liter per detik, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan bergerak cepat untuk mencari solusi yang dapat memastikan pasokan air bagi masyarakat tetap terjaga.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menyampaikan bahwa kota ini tidak memiliki sungai besar yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber utama air baku. Oleh karena itu, Pemkot mengandalkan suplai dari Bendungan Sepaku Semoi dan Sungai Mahakam sebagai strategi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga.
“Kami tidak punya sungai besar sebagai sumber utama air baku, sehingga harus mencari alternatif lain. Bendungan Sepaku Semoi dan Sungai Mahakam akan menjadi solusi utama yang kami dorong agar pasokan air tetap aman,” ujar Rahmad, Kamis (6/3/2025).
Untuk mempercepat solusi, Pemkot juga tengah berupaya memperbaiki sistem distribusi dan pengolahan air agar lebih efisien. Beberapa langkah konkret yang dilakukan antara lain modernisasi jaringan perpipaan, peningkatan kapasitas instalasi pengolahan air, serta pengurangan kebocoran air yang selama ini menjadi kendala dalam distribusi.
Dengan perbaikan infrastruktur ini, diharapkan suplai air dapat lebih merata dan mengurangi gangguan pasokan yang sering terjadi.
Selain itu, Pemkot juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam melakukan konservasi air. Program edukasi tentang penggunaan air secara bijak mulai digencarkan, baik melalui sosialisasi langsung maupun pemanfaatan teknologi hemat air di rumah tangga dan industri.
Rahmad Mas’ud menegaskan bahwa masalah air bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.
“Kami mengajak seluruh warga untuk ikut serta dalam menjaga ketersediaan air. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan air secara bijak, tidak boros, serta menerapkan teknologi yang bisa menghemat penggunaan air sehari-hari,” tambahnya.
Ke depan, Pemkot Balikpapan berharap adanya sinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat, sektor swasta, maupun masyarakat, untuk mempercepat penyelesaian masalah ini.
Dengan adanya kerja sama lintas sektor, diharapkan solusi yang diterapkan dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
Upaya ini menunjukkan komitmen Pemkot Balikpapan dalam mengatasi krisis air baku demi kesejahteraan masyarakat. Dengan langkah-langkah strategis yang dilakukan, diharapkan ketersediaan air bersih di Balikpapan dapat lebih terjamin dalam jangka panjang, sehingga kota ini tetap dapat berkembang tanpa terkendala oleh krisis air. (Yud/ADV/Diskominfo Balikpapan)