Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus berupaya mencari solusi jangka panjang dalam menangani permasalahan banjir yang kerap melanda kota. Salah satu proyek utama yang kini menjadi andalan adalah pembangunan Bendungan Pengendali (Bendali) Hulu Sungai Ampal.
Proyek ini diharapkan mampu mengurangi genangan air secara signifikan, sekaligus meningkatkan ketahanan lingkungan kota terhadap perubahan iklim dan cuaca ekstrem.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menegaskan bahwa pembangunan kota yang berkelanjutan menjadi prioritas utama dalam lima tahun ke depan. Tidak hanya membangun bendali, strategi pengelolaan banjir juga melibatkan berbagai upaya lain, seperti peningkatan sistem drainase, rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), serta penguatan regulasi tata ruang guna mencegah alih fungsi lahan yang tidak terkendali.
“Sungai Ampal memiliki peran strategis dalam sistem air kota. Oleh karena itu, pembangunan bendali di kawasan hulu tidak hanya bertujuan mengurangi volume air saat hujan deras, tetapi juga sebagai bagian dari upaya restorasi ekosistem sungai,” ujar Rahmad, Kamis (6/3/2025).
Lebih lanjut, Rahmad menjelaskan bahwa selain proyek bendali di Hulu Sungai Ampal, Pemkot Balikpapan juga berupaya menanggulangi permasalahan banjir di wilayah lain, seperti di Jalan Mulawarman, Balikpapan Timur.
Kawasan ini kerap mengalami banjir akibat kapasitas drainase yang belum optimal. Oleh karena itu, Pemkot juga menggandeng pemerintah pusat dan provinsi dalam menyiapkan rencana penanganan yang komprehensif.
Tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, Pemkot Balikpapan juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mitigasi banjir. Melalui gerakan kebersihan lingkungan, program konservasi, dan edukasi terkait pengelolaan sampah, masyarakat diharapkan bisa berkontribusi dalam mengurangi risiko banjir.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan betonisasi. Perlu ada keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan,” tambah Rahmad.
Pembangunan bendali ini juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas lingkungan di sekitar Sungai Ampal, mencegah erosi, serta menjadi sumber cadangan air bagi warga kota.
Dengan pendekatan ini, Pemkot Balikpapan optimis dapat menciptakan kota yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim dan memberikan kenyamanan bagi warganya.
Langkah-langkah strategis ini menunjukkan bahwa Balikpapan tidak hanya berusaha menangani banjir secara reaktif, tetapi juga melakukan langkah-langkah preventif untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. (Yud/ADV/Diskominfo Balikpapan)