Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Lima Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan resmi dilantik pada 24 Maret 2024 lalu. Mereka adalah Farida Asmauanna, Muhammad Rizal, Suhardi, Prakoso Yudho Lelono dan Makta. Dari kelimanya, Prakoso Yudho Lelono terpilih sebagai Ketua KPU Kota Balikpapan.
Mengemban tugas sebagai Ketua KPU Kota Balikpapan tentu tidak mudah. Usai dilantik, Yudho dan rekan-rekannya tak bisa bersantai-santai. Ia langsung melakukan sejumlah tugas salah satunya menangani perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) serta mempersiapkan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan Gubernur (Pilgub).
Namun dibalik itu, Yudho tak menyangka dirinya lolos seleksi dan terpilih menjadi Ketua KPU Kota Balikpapan. Pria kelahiran 24 Juli 1981 ini merupakan mantan santri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada tahun 2001. Kemudian ia melanjutkan kuliahnya di Universitas Islam Negri Sunan Ampel (UINSA), Surabaya dan lulus pada tahun 2007. Disinilah Yudho mulai aktif di lingkungan organisasi. Ia menggodok dirinya di organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Jawa Timur.
“Saya memang antusias dan berminat sekali di organisasi. Saya menggodok diri saya itu di PMII Surabaya, mulai dari Rayon, Komisariat, Cabang dan Koordinator Cabang di PMII Jawa Timur. Latar belakang itulah yang memotivasi saya untuk turut serta dalam penyelenggaraan pemilu,” ujarnya saat ditemui lintasbalikpapan.com di ruang kerjanya pada Selasa (27/3/2024).
Sebelum melenggang ke KPU, Yudho sempat bekerja menjadi jurnalis di salah satu media ternama, kemudian menjadi Ketua Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor Balikpapan tahun 2019. Hingga dilantik menjadi Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Balikpapan bidang hubungan antar umat beragama.
“Kemudian sebelum saya mendaftar di KPU ini, saya aktif di Panwas Balikpapan Barat sebagai ketua di pemilu tahun ini,” kata bapak empat anak ini.
Yudho yang termotivasi untuk aktif dalam mengawal demokrasi di Indonesia ini pun pernah mencoba peruntungan untuk mendaftar di Bawaslu Kota Balikpapan. Namanya sempat masuk dalam daftar 10 besar calon anggota Bawaslu, namun gagal terpilih.
“Saya termotivasi untuk mengawal demokrasi, jadi setelah gagal di Bawaslu, saya coba daftar seleksi di KPU, ternyata lolos,” ungkap alumni SMP Negeri 3 ini.
Berhasil duduk sebagai Ketua KPU Kota Balikpapan tak membuat Yudho jumawa. Justru ia kembali tertantang lantaran akan menghadapi Pilkada dan Pilgub dalam waktu dekat. Yudho meyakini bisa melewati semua tantangan tersebut bersama rekan-rekannya lantaran mentalnya telah ditempa sebelumnya.
“Tantangan terberat adalah mental. Untungnya teman-teman yang terpilih sampai akhir ini adalah yang punya mental. Kita tetap semangat dan punya kompetensi masing-masing,” pungkasnya.