Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Masyarakat Balikpapan kini semakin aktif dalam mengelola sampah secara mandiri melalui keberadaan bank sampah yang tersebar di seluruh kelurahan. Inisiatif ini bukan hanya sekadar program lingkungan, tetapi juga menjadi bentuk nyata pemberdayaan warga dalam menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
Menurut Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Dody Yulianto, hingga saat ini telah terbentuk 77 unit bank sampah yang tersebar di seluruh kelurahan. Satu di antaranya berstatus sebagai bank sampah induk, yakni Dharma Bakti di Kelurahan Muara Rapak.
“Bank sampah ini sebenarnya merupakan gerakan komunitas. Warga sendiri yang mengelola, mengumpulkan sampah bernilai ekonomis seperti plastik, kardus, botol, dan besi, kemudian hasilnya digunakan untuk operasional mereka,” jelas Dody kepada wartawan, Rabu (2/7/2025).
Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Pemkot Balikpapan, yang mewajibkan pembentukan enam bank sampah di setiap kelurahan melalui surat edaran Wali Kota. Dengan total 34 kelurahan, maka ditargetkan akan terbentuk hampir 200 unit bank sampah dalam waktu dekat.
“Semakin banyak warga yang terlibat, dampaknya akan langsung terasa, terutama dalam pengurangan volume sampah yang masuk ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) Manggar. Target kita, hanya residu yang dibuang ke TPA,” tambah Dody.
Pemerintah pun berperan sebagai fasilitator dalam mendukung kemandirian bank sampah. Bentuk dukungan tersebut antara lain berupa pelatihan, peningkatan kapasitas, dan bantuan akses terhadap dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan di Balikpapan.
“Lewat SK Bank Sampah, mereka bisa menjalin kemitraan dengan sektor swasta untuk mendukung operasional. Kita dorong agar bank sampah tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tetapi juga menjadi gerakan sosial dan ekonomi warga,” jelasnya.
Dengan semangat gotong royong, Pemkot Balikpapan berharap keberadaan bank sampah mampu menciptakan budaya pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat kolaborasi antara warga, pemerintah, dan dunia usaha. (yud/ADV/Diskominfo Balikpapan)