Efisiensi Anggaran Tak Hambat BCT, Transportasi Publik di Balikpapan Tetap Prima

Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Meskipun pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran, layanan transportasi publik Balikpapan City Trans (BCT) tetap berjalan normal. Warga Balikpapan masih dapat mengandalkan moda transportasi ini untuk mobilitas sehari-hari tanpa kendala. Keberlanjutan operasional BCT dipastikan tetap stabil berkat subsidi yang terus mengalir dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan, Zulkifli, menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak berdampak pada layanan BCT.

“Semua berjalan normal seperti biasa. Tidak ada pengurangan layanan, karena subsidi dari Kemenhub masih diberikan,” ujar Zulkifli, Selasa (11/3/2025).

Saat ini, BCT melayani tiga koridor utama, dengan rute Pelabuhan Semayang–Bandara Sepinggan menjadi yang paling diminati penumpang. Keberadaan layanan ini sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan transportasi yang nyaman, aman, dan terjangkau.

Sejalan dengan perkembangan transportasi di kota-kota besar lainnya, Balikpapan juga tengah beradaptasi dengan konsep Sarana Angkutan Umum Massal (SAUM). Pemkot Balikpapan dijadwalkan mengambil alih pengelolaan BCT dari Kemenhub pada 2027.

Dalam proses peralihan ini, pemerintah kota terus menyiapkan berbagai langkah strategis agar operasional tetap lancar dan lebih terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.

Salah satu upaya yang tengah dilakukan adalah peningkatan aksesibilitas BCT, termasuk rencana penambahan koridor baru serta integrasi dengan angkutan kota (angkot) sebagai feeder. Kebijakan ini diharapkan dapat memperluas jangkauan layanan dan memudahkan masyarakat dalam beralih ke transportasi publik.

Dalam rangka menyesuaikan layanan dengan kebutuhan masyarakat, Dishub juga telah mengajukan usulan tarif baru kepada pemerintah pusat. Tarif yang diusulkan adalah Rp4.500 untuk penumpang umum, serta Rp2.000 untuk pelajar, lansia, dan penyandang disabilitas.

Namun, Dishub masih menunggu keputusan resmi dari Kemenhub dan Kementerian Keuangan terkait penerapan tarif tersebut.
Selain itu, rencana subsidi silang untuk angkot sebagai feeder juga sedang dalam pembahasan.

Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa layanan angkot tetap beroperasi dan mampu mengakomodasi penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan menggunakan BCT.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah, transportasi publik di Balikpapan dipastikan terus berkembang. Upaya ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi masyarakat, tetapi juga mendukung pengurangan kemacetan serta pencemaran lingkungan dengan mendorong penggunaan transportasi umum. (Yud/ADV/Diskominfo Balikpapan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *