Lintasbalikpapan.com, PARIS – Kabar baik bagi seluruh rakyat Indonesia dengan disetujuinya bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization). Keputusan ini disampaikan dalam Sidang Umum UNESCO pada Senin (20/11) di Paris, Prancis.
Dengan resminya keputusan tersebut, maka bahasa Indonesia adalah bahasa ke-10 yang diakui sebagai bahasa resmi dalam Sidang Umum Unesco. Merunut ke belakang proses ini memang tidak semudah yang dibayangkan, perlu waktu 9 bulan pengusulan bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi diajukan sejak momen diskusi antara Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis dan Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO pada Januari 2023.
Dalam wacana diskusi tersebut membahas tentang potensi bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi dalam Sidang Umum UNESCO. Lantas, potensi ini diusulkan kepada Kepala Badan Bahasa dan akhirnya disusun strategi untuk mengabulkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi.
Proses tersebut teramat panjang, sampai akhirnya momen ini menjadi kebanggaan penuh bagi rakyat Indonesia. Resmi bahasa Indonesia akhirnya sebagai bahasa resmi dalam helatan Sidang Umum UNESCO. Sebelumnya pada 8 November 2023, delegasi Indonesia yang terdiri atas Kepala Badan Bahasa E. Aminudin Aziz, Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO Ismunandar, dan Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Iwa Lukmana mempresentasikan usulan bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi dalam Sidang Umum UNESCO di hadapan Legal Committee UNESCO di kantor pusat UNESCO di Paris.
Dan sidang hasil Legal Committee diajukan untuk disidangkan secara pleno pada 21 atau 22 November 2023. Akhirnya, pada 20 November 2023, sidang pleno UNESCO memutuskan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Sidang Umum UNESCO.
Perlu diketahui bahwa saat ini terdapat 10 bahasa resmi Sidang Umum UNESCO yang terdiri atas enam bahasa PBB, yaitu bahasa Inggris, Prancis, Arab, China, Rusia, dan Spanyol. Selain itu, empat bahasa negara anggota UNESCO lainnya, yaitu bahasa Hindi, Italia, Portugis, dan Indonesia.