Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Ryan Indra Saputra, menilai penguatan peran kader posyandu merupakan langkah strategis dalam menekan angka stunting di daerah.
Menurutnya, kader merupakan garda terdepan yang berhadapan langsung dengan masyarakat, sehingga perlu mendapat dukungan lebih baik dari sisi insentif maupun peningkatan kapasitas.
“Selama ini kader di lapangan sebenarnya sudah bekerja, tapi kurang mendapat apresiasi. Kami di Komisi IV mendorong agar ada anggaran khusus untuk penghargaan atau insentif kepada mereka supaya lebih semangat dan efektif,” ujar Ryan saat ditemui di Gedung DPRD Balikpapan, Senin (27/10/2025).
Ryan menambahkan, perhatian terhadap kader posyandu tidak hanya sebatas pemberian penghargaan, tetapi juga harus dibarengi dengan peningkatan kemampuan melalui pelatihan dan pendampingan berkelanjutan. Dengan bekal ilmu yang cukup, kader akan lebih siap memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang dan pola asuh anak yang sehat.
“Kalau kadernya dibekali ilmu dan dukungan yang cukup, mereka bisa jadi ujung tombak yang sangat kuat di lapangan. Karena mereka yang paling dekat dengan masyarakat,” jelasnya.
Selain menyoroti penguatan kader, Ryan juga menekankan pentingnya keakuratan data stunting sebagai dasar penyusunan kebijakan. Ia menilai, data yang beredar saat ini belum sepenuhnya menggambarkan kondisi riil di lapangan dan perlu dievaluasi secara menyeluruh.
“Apa salah dari hasil survei atau bagaimana, kan kita tidak tahu. Kalau saya kira sih datanya belum akurat. Harusnya dijelaskan ke Komisi IV, supaya kita tahu dasar datanya dan bisa menilai sejauh mana keakuratan hasilnya,” ujarnya.
Menurutnya, data yang valid akan membantu pemerintah dalam menentukan arah intervensi yang tepat sasaran. Tanpa dukungan data yang akurat, program penanganan stunting dikhawatirkan tidak akan efektif.
“Jangan sampai program sudah jalan tapi tidak menjawab persoalan karena datanya keliru. Harusnya data itu benar-benar menggambarkan kondisi di lapangan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ryan menilai bahwa penanganan stunting tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah, melainkan harus menjadi gerakan bersama semua pihak, termasuk DPRD, sektor swasta, dan masyarakat.
“Harus semua bergerak. Contohnya seperti di Deli Serdang, di sana semua pihak terlibat aktif. Kalau semua ikut berbuat, saya yakin angka stunting bisa ditekan di Balikpapan,” pungkasnya. (yud/ADV/DPRD Balikpapan)






