Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Warga di kawasan Muara Rapak, Balikpapan Utara, kini menghadapi persoalan serius terkait pelayanan kebersihan. Minimnya tempat pembuangan sampah (TPS) membuat penanganan sampah menjadi tidak optimal dan menimbulkan penumpukan di sejumlah titik.
Anggota DPRD Kota Balikpapan, Ryan Indra Saputra, menyebut kondisi ini terjadi setelah beberapa TPS yang sebelumnya berdiri di lahan milik Pertamina kini dibongkar akibat pengosongan rumah dinas.
“Sebagian TPS itu dulunya berada di lahan Pertamina. Sekarang lahan-lahan tersebut sudah dibongkar karena merupakan rumah dinas yang dikosongkan. Mungkin ada sekitar 11 hingga 15 titik TPS yang hilang,” ujar Ryan, Senin (27/10/2025).
Ryan menjelaskan, akibat berkurangnya jumlah TPS, warga kini kesulitan membuang sampah. Satu TPS bahkan harus menampung sampah dari lima hingga tujuh RT, sehingga sering kali terjadi penumpukan dan menimbulkan keluhan masyarakat.
“Tempat sampah yang ada sekarang juga masih menggunakan yang lama. Belum ada penambahan atau penggunaan bak kontainer,” ungkapnya.
Dalam resesnya beberapa waktu lalu, Ryan menerima banyak aduan warga, terutama di kawasan Gunung Polisi, Balikpapan Utara. Warga mengeluhkan sampah yang menumpuk karena terbatasnya fasilitas, sementara sebagian masyarakat dari wilayah lain juga ikut membuang sampah di area tersebut.
“
Warga bilang, sampah dari Balikpapan Barat juga dibuang ke Gunung Polisi, tapi tempatnya terbatas. Jadi mereka minta solusi dari pemerintah kota,” jelasnya.
Menindaklanjuti hal itu, Ryan mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Pihak DLH disebut siap menambah TPS baru asalkan titik lokasi sudah disepakati antara masyarakat dan para ketua RT.
“DLH bilang yang penting ada kesepakatan dulu. Kalau titiknya sudah jelas dan disetujui bersama, TPS bisa segera dibangun. Tapi memang kendalanya lahan, karena kawasan Muara Rapak sangat padat,” katanya.
Ryan menambahkan, persoalan ini perlu menjadi perhatian serius pemerintah kota karena menyangkut pelayanan dasar publik, terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Ia juga mendorong adanya sinergi antara DLH dan pihak Pertamina untuk mencari solusi terbaik.
“Masalah sampah ini menyangkut pelayanan masyarakat. Harus ada langkah cepat dari Pemkot agar warga tidak terus kesulitan. Kalau bisa dikoordinasikan dengan Pertamina, itu akan sangat membantu karena titik yang hilang cukup banyak,” pungkasnya. (yud/ADV/DPRD Balikpapan)






