Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri menyoroti fenomena siswa titipan yang dimasukkan lewat “Jalur Siluman”. Menurut Alwi, siswa titipan sudah seperti budaya setiap Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Bahkan banyak oknum yang memanfaatkan jalur siluman ini untuk meraup keuntungan.
Hampir setiap tahunnya masyarakat Kota Balikpapan mendapati keluhan persoalan anak yang harus tersingkir dari sekolah pilihannya lantaran kalah saing dengan siswa titipan. Belum lagi para oknum tersebut disinyalir membanderol hingga puluhan juta agar bisa masuk ke sekolah pilihannya.
“Budaya titip menitip siswa ini sangat tidak baik. Kasihan mereka yang berprestasi harus kalah atau tersingkir oleh siswa titipan. Ini nggak bisa dibiarkan, harus segera disikapi,” tegas Alwi.
Bahkan fenomena siswa titipan ini seperti menjadi rahasia umum. Menurut Alwi, hal ini dapat menurunkan daya bersaing siswa untuk bisa masuk ke sekolah pilihannya melalui nilai.
“Tentu, karena yang sudah berjuang mati-matian saat ujian untuk mendapatkan hasil yang terbaik demi masuk sekolah terbaik, ternyata dikalahkan sama siswa titipan,” tuturnya.
Alwi menyarankan agar sistem zonasi tersebut segera dihapus. Hal ini agar menghilangkan mata rantai siswa titipan. Alwi mengatakan lebih bagus dikembalikan sistem penerimaan siswa melalui pengujian nilai.
“Kembalikan saja sistem seperti dulu dengan melihat dari nilai, bukan zonasi atau radius. Kasihan mereka yang sudah meraih nilai terbaik tapi nggak bisa masuk sekolah pilihannya,” ungkapnya. (yad)












