Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus berupaya mengurangi jumlah volume sampah dengan meningkatkan pengelolaan sampah. Dari data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan, setiap hari volume sampah di kota Minyak mencapai 500 ton. Sekitar 380 hingga 400 ton di antaranya dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar.
“Sisanya baru sekitar 120 ton yang diolah di Bank Sampah dan TPS 3R dengan cara pemilahan terlebih dahulu sebelum sampah rumah tangga yang dihasilkan dibuang ke TPA,” kata Kepala DLH Balikpapan Sudirman Djayaleksana kepada wartawan, Kamis (24/10/2024).
Dia menjelaskan, bahwa TPS 3R, dilakukan dengan cara memisahkan sampah menjadi tiga kelompok yakni sampah organik, non organik dan residu.
Tak hanya itu, kegiatan yang akan dilaksanakan di TPS 3R. Yakni sampah organik rumah tangga sejenisnya akan dibuat kompos dan magot, dan yang sampah plastik hasil pilah yang memiliki nilai ekonomis akan diambil bank sampah.
“Sampah hasil pilah akan diambil karena memiliki nilai ekonomis, kompos untuk membantu penyuburan tanaman sedangkan magot untuk makanan ikan,” terang Sudirman.
Ia menambahkan, bahwa TPA Manggar memiliki tujuh zona, untuk zona satu, dua, tiga dan empat telah digunakan dan sudah penuh. Sementara zona lima dan enam yang masih digunakan untuk saat ini.
“Jadi kita masih punya satu zona lagi, sehingga jika zona lima dan enam penuh, maka kita akan mengunakan zona tujuh. Dan zona tujuh diperkirakan bisa menampung sampah selama tiga tahun,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjut Sudirman untuk mengantisipasi hal tersebut pihaknya tengah melakukan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dan saat ini tengah berproses.
“Kerjasama pemerintah dan badan usaha ini difasilitasi oleh Kementerian Keuangan RI melalui PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” pungkasnya. (Djo/ADV/Diskominfo Balikpapan)