Sepekan Operasi Zebra Mahakam 2024, Seribu Lebih Kendaraan Kena Tilang

Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat terdapat 1.092 kendaraan ditilang selama satu minggu operasi zebra mahakam 2024 di seluruh wilayah Kaltim

Selain kecelakaan, Ditlantas Polda Kaltim juga mencatat peningkatan jumlah tilang selama pelaksanaan Operasi Zebra Mahakam 2024. Tercatat 1.092 kendaraan dikenai tilang di seluruh wilayah Kaltim.

Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim, Komisaris Besar Rifki melalui Kabag Bin Ops Ditlantas Polda Kaltim Kompol Bobby mengatakan, bahwa jumlah tilang terbanyak, dengan total 392 pelanggaran, sehingga secara keseluruhan, jumlah tilang mengalami peningkatan hingga 116 persen dibandingkan tahun lalu.

Selain penindakan berupa tilang, lanjut dia petugas juga memberikan teguran ringan kepada 1.928 pelanggar lalu lintas.

Tak hanya itu, ada 12 kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama sepekan pelaksanaan Operasi Zebra Mahakam 2024.

“Tahun lalu pada pekan pertama kita mencatat ada 7 kecelakaan lalu lintas. Artinya tahun ini ada peningkatan 5 kasus pada pekan pertama, atau 71 persen,” kata Bobby kepada wartawan, Senin (21/10/2024).

Ditlantas Polda Kaltim juga mencatat ada 4 pengendara yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas dalam sepekan Operasi Zebra Mahakam 2024.

“Ada dua pengendara yang meninggal di Balikpapan, dan masing-masing satu orang di Kabupaten Paser dan Kota Bontang,” terangnya.

Selain menyebabkan kematian, kecelakaan lalu lintas juga turut mengakibatkan 3 orang luka berat dan 6 orang luka ringan.

“Kerugian material akibat kecelakaan ini mencapai Rp 38,5 juta,” tuturnya.

Menurut data, kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah Polda Kaltim didominasi kendaraan roda dua. Jumlahnya mencapai 12 kendaraan roda dua yang terlibat kecelakaan lalu lintas.

“Secara umum jumlah kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas mencapai 18 unit. Terdiri dari kendaraan roda dua, mobil penumpang dan mobil barang,” ujarnya.

Dia menerangkan, mayoritas kecelakaan justru terjadi di jalan yang berstatus jalan kota/kabupaten dengan jenis kecelakaan depan-depan alias adu banteng.

“Korban kecelakaan paling banyak adalah pelajar dan pekerja serta terjadi pada jam sibuk berangkat kerja maupun pulang kerja,” pungkasnya. (Djo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *