Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Meski kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis rutin digelar dan mendapat respons positif dari warga, Puskesmas Gunung Samarinda masih menghadapi tantangan besar, rendahnya tingkat pemeriksaan lanjutan atau follow up setelah skrining awal dilakukan di lapangan. Kondisi ini kembali terlihat dalam rangkaian kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Waduk Wonorejo, Kelurahan Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, Jumat (21/11/2025).
Perawat Puskesmas Gunung Samarinda, Selvy Lazuarti, mengungkapkan bahwa cukup banyak warga yang memanfaatkan layanan pemeriksaan gratis ketika petugas turun ke lapangan. Namun, hanya sebagian kecil yang kemudian datang kembali ke puskesmas untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.
“Biasanya, dari puluhan warga yang ikut pemeriksaan, yang datang lagi ke puskesmas untuk tindak lanjut itu tidak sampai 10–20 orang,” ujarnya.
Selvy menjelaskan bahwa sejumlah faktor memengaruhi rendahnya kesadaran warga untuk melakukan kontrol rutin, terutama di kalangan lanjut usia. Banyak lansia yang sebenarnya membutuhkan pemantauan kesehatan lebih intensif, tetapi terkendala akses mobilitas.
“Banyak lansia sebenarnya mau kontrol, tapi tidak ada yang mengantar. Ada juga yang merasa sehat padahal hasil pemeriksaannya tinggi,” jelasnya.

Menurutnya, kondisi ini berisiko menyebabkan keterlambatan penanganan penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi dan diabetes. Padahal, skrining di lapangan hanya merupakan langkah awal untuk mengetahui potensi risiko penyakit. Tanpa tindak lanjut, hasil pemeriksaan tidak memberikan manfaat optimal bagi warga.
“Cek kesehatan hanya langkah awal. Kalau tidak ditindaklanjuti, kondisi bisa memburuk. Itulah kenapa follow up itu penting,” tegas Selvy.
Puskesmas Gunung Samarinda berupaya meningkatkan partisipasi warga dalam kontrol lanjutan melalui edukasi yang diberikan langsung saat kegiatan, baik berupa penjelasan lisan maupun penyampaian rujukan pemeriksaan lanjutan di fasilitas kesehatan.
Petugas juga mendorong keterlibatan anggota keluarga agar membantu lansia melakukan kontrol berkala.
Selain itu, puskesmas tengah mempertimbangkan penguatan program kunjungan rumah bagi warga dengan mobilitas terbatas, terutama lansia yang tidak memiliki pendamping.
Upaya ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara hasil pemeriksaan lapangan dengan kebutuhan pelayanan kesehatan berkelanjutan.
“Kami minta masyarakat lebih terbuka dan lebih sadar. Pemerintah sudah menyediakan fasilitas, tinggal bagaimana kesadaran kita masing-masing,” pungkasnya. (yud/ADV/Dinkes Balikpapan)












