Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Upaya Puskesmas Gunung Samarinda dalam memperluas jangkauan layanan kesehatan masyarakat menunjukkan hasil signifikan sepanjang tahun 2025.
Melalui program jemput bola ke berbagai wilayah, mulai dari RT, posyandu lansia, hingga sekolah-sekolah, puskesmas ini telah berhasil memeriksa lebih dari 2.000 hingga 3.000 warga dalam rangka deteksi dini penyakit tidak menular (PTM).
Perawat Puskesmas Gunung Samarinda, Selvy Lazuarti, mengatakan bahwa strategi jemput bola menjadi salah satu langkah efektif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemeriksaan kesehatan.
“Kami tahun ini lebih banyak turun ke sekolah dan RT. Jumlah yang terjaring dari kegiatan tersebut mencapai ribuan orang,” ungkapnya.
Program tersebut dirancang untuk menjangkau kelompok masyarakat yang selama ini jarang memanfaatkan layanan langsung di puskesmas. Lansia yang kesulitan mobilitas dan pelajar yang jarang berinteraksi dengan layanan kesehatan menjadi sasaran utama.
“Banyak warga, terutama lansia dan pelajar, yang baru mau diperiksa kalau kami datang ke wilayah mereka. Jadi kegiatan ini sangat membantu,” ujarnya.
Melalui pemeriksaan lapangan tersebut, puskesmas dapat lebih cepat mengidentifikasi potensi risiko kesehatan masyarakat, termasuk kasus hipertensi, diabetes, maupun keluhan umum lainnya.
Selain pemeriksaan fisik, petugas juga memberikan edukasi mengenai pola makan sehat, aktivitas fisik, dan pentingnya pemeriksaan lanjutan bagi warga yang ditemukan berisiko.
Kegiatan GERMAS di Waduk Wonorejo pada Jumat (21/11/2025) menjadi salah satu rangkaian upaya massif Puskesmas Gunung Samarinda dalam meningkatkan kesadaran masyarakat.
Dalam kegiatan tersebut, warga kembali mendapatkan layanan cek kesehatan gratis sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat budaya hidup sehat.
“Kegiatan seperti ini penting untuk membangun kesadaran bahwa menjaga kesehatan harus dimulai sejak dini dan dilakukan secara rutin,” tegas Selvy.
Puskesmas Gunung Samarinda berencana mempertahankan bahkan memperluas cakupan kegiatan jemput bola pada 2026, termasuk menggandeng lebih banyak sekolah dan memperkuat koordinasi dengan para ketua RT.
Program ini diharapkan dapat terus meningkatkan angka deteksi dini dan mendorong masyarakat lebih proaktif memeriksakan kesehatan mereka. (yud/ADV/Dinkes Balikpapan)












