Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Komisi II DPRD Kota Balikpapan menyoroti kondisi infrastruktur penunjang di Pantai Manggar yang dinilai masih perlu ditingkatkan guna menunjang kenyamanan wisatawan. Salah satu kebutuhan mendesak yang disampaikan DPRD yakni pembangunan ground tank tambahan untuk menjamin ketersediaan air bersih di kawasan wisata andalan tersebut.
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengusulkan pembangunan minimal empat ground tank tambahan kepada Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan. Namun, usulan tersebut belum masuk dalam program kerja tahun 2025.
“Kami sudah usulkan minimal empat ground tank tambahan agar suplai air di Pantai Manggar tetap stabil. Tapi ternyata tidak masuk dalam program tahun ini,” ujar Fauzi kepada wartawan, Senin (13/10/2025).
Fauzi menegaskan, usulan peningkatan infrastruktur dasar seperti air bersih merupakan bagian dari upaya mendukung sektor pariwisata agar lebih siap menyambut kunjungan wisatawan.
Ia berharap program prioritas hasil tinjauan lapangan DPRD dapat diakomodasi oleh Disporapar dalam rencana kerja mendatang.
“Jangan sampai yang dijadikan prioritas hanya program versi dinas saja. Usulan kami juga harus diakomodasi karena berdasarkan kebutuhan di lapangan,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Disporapar Kota Balikpapan, Abdul Majid, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyampaikan laporan realisasi program Disporapar di sektor pariwisata sejak Januari hingga September 2025, termasuk capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurutnya, seluruh usulan dari Komisi II telah dicatat dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) dan akan menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan berikutnya.
“Semua usulan sudah masuk di SIPD, jadi kami pastikan tidak ada yang tertinggal,” jelas Majid.
Majid menambahkan, beberapa kegiatan peningkatan fasilitas wisata memang harus ditunda akibat rasionalisasi anggaran tahun ini. Namun, ia tetap optimistis target PAD sektor pariwisata sebesar Rp7 miliar dapat tercapai.
“Hingga September, realisasi PAD sudah mencapai sekitar Rp5 miliar atau 60 persen. Kami optimistis bisa mencapai target hingga akhir tahun,” tutupnya. (yud/ADV/DPRD Balikpapan)






