Dewan Dorong Pencegahan Eksploitasi Anak Lewat Edukasi dan Pengawasan

Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Komisi I DPRD Kota Balikpapan menekankan pentingnya langkah pencegahan untuk menghapus praktik eksploitasi anak yang masih dijumpai di beberapa titik kota.
Anggota Komisi I DPRD, Iwan Wahyudi, menegaskan bahwa seluruh pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga orang tua harus berperan aktif dalam melindungi anak dari aktivitas ekonomi di usia dini.

“Fenomena anak-anak yang masih berjualan di jalan seperti di kawasan Ahmad Yani dan MT Haryono menunjukkan masih kurangnya kesadaran sebagian orang tua. Ini harus dicegah bersama,” ujarnya, Senin (13/10/2025).

Menurut Iwan, upaya pencegahan eksploitasi anak tidak cukup hanya dengan penertiban, tetapi juga perlu penguatan edukasi publik agar masyarakat memahami bahwa anak memiliki hak untuk belajar, bermain, dan tumbuh dalam lingkungan yang aman.

“Kami mengimbau kepada orang tua agar tidak mengeksploitasi anaknya. Dunia anak adalah dunia bermain dan belajar, bukan mencari uang,” tegasnya.

Ia menambahkan, kebiasaan anak terlibat
dalam aktivitas ekonomi sejak dini dapat berdampak buruk terhadap perkembangan mental dan kognitif mereka. Anak-anak yang kehilangan masa tumbuh kembang cenderung sulit beradaptasi secara sosial dan akademis di kemudian hari.

Untuk mencegah hal itu, DPRD juga meminta Satpol PP melakukan pengawasan rutin di titik-titik yang sering menjadi lokasi anak berjualan. Namun, penanganan anak-anak tersebut perlu dilakukan secara persuasif dan disertai pendampingan keluarga.

“Anak-anak yang ditemukan bekerja di jalan harus dikembalikan kepada orang tuanya agar mendapat pembinaan yang tepat. Penegakan perlu diimbangi pendekatan kemanusiaan,” jelasnya.

Selain itu, Iwan mengajak masyarakat agar tidak membeli barang yang dijual anak-anak di jalan, seperti tisu atau makanan ringan. Menurutnya, tindakan itu justru memperpanjang rantai eksploitasi anak.

“Kalau kita membeli karena iba, justru kita mendukung kebiasaan itu. Rasa iba sebaiknya disalurkan lewat cara yang benar, misalnya membantu melalui lembaga sosial atau program pemerintah,” katanya.

Iwan juga mendorong Pemerintah Kota Balikpapan untuk memperkuat program Kota Layak Anak (KLA) melalui sosialisasi dan kampanye edukatif di berbagai platform. Edukasi bisa disebarluaskan lewat media sosial, kolaborasi dengan wartawan, influencer, hingga media kreatif seperti bioskop.

“Pencegahan eksploitasi anak harus dimulai dari kesadaran masyarakat. Kalau semua pihak terlibat, cita-cita Balikpapan sebagai Kota Layak Anak bisa benar-benar terwujud,” pungkasnya. (yud/ADV/DPRD Balikpapan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *