Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Meskipun Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan telah berhasil mengalihkan hampir seluruh tenaga honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), persoalan kekurangan tenaga profesional di bidang pendidikan dan kesehatan masih menjadi tantangan besar yang harus segera diatasi.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menegaskan bahwa kekurangan tenaga pendidik dan medis tidak hanya menghambat pelayanan publik, tetapi juga mengancam kualitas pembangunan sumber daya manusia di kota ini.
Ia pun mengajak generasi muda untuk tidak ragu mengambil bagian dalam dua sektor vital tersebut.
“Kami masih kekurangan guru, perawat, dan dokter. Saya imbau adik-adik atau keluarga kita yang punya minat, ayo sekolah di bidang itu. Karena tenaga pendidikan dan kesehatan sangat dibutuhkan, bukan hanya di Balikpapan, tapi di seluruh Kalimantan Timur,” ujar Bagus kepada wartawan, Kamis (19/6/2025).
Pemerintah Kota berharap dengan terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja di bidang-bidang strategis itu, kualitas pelayanan publik di Balikpapan akan semakin merata dan optimal.
Tak hanya itu, Bagus juga memastikan bahwa proses transisi tenaga honorer ke PPPK berjalan mulus tanpa ada yang dirumahkan. “Hampir semua tenaga honorer kita sudah diangkat jadi PPPK. Bahkan jumlahnya sudah hampir 2.000 orang,” jelasnya.
Saat ini, total jumlah PPPK di Balikpapan mencapai sekitar 6.000 orang, jauh melampaui jumlah pegawai negeri sipil (ASN) organik yang hanya berkisar antara 2.000 hingga 2.500 orang.
Menurut dia sebagai bentuk solusi jangka panjang, Pemkot Balikpapan kini mendorong peningkatan minat masyarakat terhadap pendidikan vokasional di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Ini bukan hanya soal kekurangan tenaga kerja, tapi juga tentang masa depan kota kita. Jika tidak ada yang mengisi peran sebagai guru atau tenaga medis, kita akan menghadapi krisis pelayanan publik dalam beberapa tahun ke depan,” tegas Bagus.
Bagus berharap ajakan ini menjadi momentum bagi generasi muda untuk melihat sektor publik sebagai pilihan karier yang tidak hanya menjanjikan stabilitas, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.
Selain itu, dengan banyaknya proyek pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan penduduk di Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), kebutuhan akan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan diprediksi akan terus meningkat. (yud/ADV/Diskominfo Balikpapan)