Balikpapan Menuju “Walkable City”, Wahyullah : Perbanyak RTH dan Pedestrian Ramah Pejalan Kaki

Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Kota Balikpapan tengah menghadapi tantangan besar dalam menciptakan kota yang nyaman dan ramah bagi pejalan kaki. Minimnya ruang terbuka hijau (RTH) dan pedestrian yang memadai menjadi perhatian utama, terutama di tengah meningkatnya mobilitas warga dan lonjakan kunjungan ke kota ini.

Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Wahyullah Bandung, menyoroti pentingnya pengembangan RTH dan fasilitas pedestrian untuk menjadikan Balikpapan sebagai “walkable city”.

“Pemkot perlu memperbanyak ruang terbuka hijau dan pedestrian yang ramah bagi pejalan kaki. Pohon-pohon peneduh juga harus diperbanyak agar pejalan kaki merasa nyaman. Ini langkah penting untuk menciptakan kota yang berkelanjutan,” ujar Wahyullah, Senin (11/11/2024).

Wahyullah menjelaskan bahwa Balikpapan saat ini menghadapi lonjakan jumlah penduduk dan kunjungan. Berdasarkan data Dinas Pariwisata tahun 2023, jumlah penduduk Balikpapan mencapai 740 ribu jiwa, sementara kunjungan mencapai 1,5 juta orang.

“Di tahun 2024, kemungkinan jumlah kunjungan bisa mencapai 2,5 juta jiwa. Artinya, mobilitas di kota ini sangat tinggi. Balikpapan dulu dikenal sebagai kota kecil yang nyaman dihuni, tapi sekarang sudah berubah menjadi kota metropolitan kecil dengan penduduk mendekati 1 juta jiwa. Syarat-syarat kota maju harus mulai dipenuhi,” tegas Wahyullah.

Menurut Wahyullah, jumlah RTH di Balikpapan saat ini masih jauh dari standar yang ditetapkan. Idealnya, 30 persen dari total luas wilayah kota dialokasikan untuk RTH, namun realisasinya masih berada di bawah angka tersebut.

“RTH bukan hanya soal keindahan, tetapi juga mendukung kualitas udara, mengurangi suhu kota, dan menjadi ruang interaksi sosial. Pemerintah harus segera mempercepat pembangunan taman kota, hutan kota, dan jalur hijau di berbagai kawasan,” ujarnya.

Selain RTH, Wahyullah menyoroti minimnya fasilitas pedestrian yang layak dan ramah bagi pejalan kaki. Trotoar yang ada di Balikpapan saat ini sebagian besar belum memenuhi standar, dengan desain yang kurang memperhatikan kenyamanan dan keselamatan pengguna.

“Trotoar itu harus dirancang agar ramah, aman, dan teduh. Pohon peneduh di sepanjang jalan perlu diperbanyak untuk memberikan kenyamanan, terutama di siang hari. Kalau kita ingin menjadi kota yang walkable, fasilitas seperti ini harus menjadi prioritas,” jelasnya.

Wahyullah mengusulkan beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan Pemkot Balikpapan, antara lain pembangunan dan revitalisasi RTH, pengembangan jalur pedestrian, integrasi transportasi publik, dan peningkatan partisipasi publik.

“Kalau kita ingin menjadi kota maju, fasilitas seperti RTH dan pedestrian ini harus diutamakan. Kita harus mulai sekarang, agar Balikpapan tidak hanya dikenal sebagai kota industri, tetapi juga sebagai kota yang nyaman dihuni dan ramah bagi semua,” pungkas Wahyullah.

Dengan pertumbuhan penduduk dan mobilitas yang pesat, kebutuhan akan RTH dan pedestrian yang layak menjadi semakin mendesak. Pemkot Balikpapan diharapkan dapat mempercepat pengembangan infrastruktur ini untuk memastikan kota tetap nyaman dan berkelanjutan di masa depan. (*/ADV/DPRD Balikpapan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *