Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Kota Balikpapan terus berupaya mengatasi masalah sampah yang semakin meningkat.
Dengan populasi mencapai 746.804 jiwa, Kota Balikpapan memproduksi 500 hingga 600 ton sampah setiap harinya.
Sebagian besar sampah domestik ini dikelola oleh Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar yang saat ini menangani sekitar 400 ton sampah per hari. Namun, beban ini semakin berat, sehingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan berupaya mencari solusi lain untuk mencegah penumpukan sampah.
Terkait itu, Kepala DLH Balikpapan Sudirman Djayaleksana, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya mengandalkan TPA Manggar. Tapi juga mengoptimalkan fasilitas Intermediate Treatment Facility (ITF) dan Material Recovery Facility (MRF) yang telah beroperasi untuk membantu mengurangi jumlah sampah yang masuk TPA.
ITF, yang berlokasi di Kota Hijau Daksa, berperan penting dalam mengolah sampah sebelum akhirnya dibuang ke TPA. Sementara MRF, yang berada di Perumahan Bumi Rengganis, memilah dan memanfaatkan kembali material sampah yang masih bernilai guna.
Kedua fasilitas ini, menurut Sudirman, mampu mengurangi beban sampah yang dibuang ke TPA hingga 100-120 ton per hari.
“Dengan adanya ITF dan MRF, kami dapat menekan volume sampah di TPA Manggar menjadi sekitar 360-400 ton per hari. Angka ini masih dalam batas normal untuk pengelolaan sampah di TPA,” ujarnya.
Selain ITF dan MRF, DLH Balikpapan juga mengandalkan peran bank sampah serta program Zero Waste yang semakin berkembang di tengah masyarakat.
“Program-program ini bertujuan agar sampah yang dibuang ke TPA benar-benar yang tidak dapat diolah lagi,” tambah Sudirman.
Lanjut dia menjelaskan, peningkatan produksi sampah di Balikpapan dipicu oleh beberapa faktor, termasuk pertumbuhan penduduk yang signifikan.
Salah satu penyumbangnya yakni kehadiran pekerja dari berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Seperti Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).
Ya, proyek besar yang tengah dikebut sukses menarik ribuan pekerja ke Balikpapan. Meskipun tidak menetap secara permanen, tapi turut berkontribusi terhadap peningkatan sampah harian.
Sudirman juga mengungkapkan bahwa rata-rata setiap penduduk menghasilkan sekitar 0,7 Kilogram (Kg) sampah per hari. Dengan peningkatan jumlah pendatang dan aktivitas ekonomi, DLH terus berinovasi dalam mengelola dan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.
Program edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah dan inisiatif daur ulang juga menjadi bagian penting dari upaya pemerintah kota untuk mengurangi beban lingkungan.
Melalui kombinasi fasilitas pengolahan modern, keterlibatan masyarakat, dan kebijakan ramah lingkungan, DLH Balikpapan berharap dapat terus menekan volume sampah yang dibuang ke TPA Manggar dan mewujudkan kota yang lebih bersih dan berkelanjutan. (*/ADV/Diskominfo Balikpapan)