Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Protes dari para sopir angkot di Balikpapan kembali memanas dengan digelarnya aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota pada Jumat (23/8/2024). Aksi ini dipicu oleh keberadaan Bus Balikpapan City Trans (Bacitra) yang dianggap beroperasi tanpa izin dari komunitas sopir angkot. Situasi semakin memanas ketika beredar video di media sosial yang menunjukkan tindakan kekerasan terhadap seorang sopir bus Bacitra oleh sejumlah sopir angkot.
Dalam aksi yang berlangsung di depan Kantor Wali Kota, ratusan sopir angkot dengan tegas menyuarakan tuntutan mereka agar operasi bus Bacitra dihentikan sampai ada kesepakatan dengan mereka. Ketua Trayek Angkot Balikpapan, Hendra, dengan tegas menginstruksikan para sopir untuk kembali ke rumah setelah mendapatkan surat yang mereka sebut sebagai “payung hukum” untuk menghentikan operasi bus Bacitra tanpa izin dari komunitas mereka.
“Surat itu sudah ada, payung hukum kita sudah ada. Jika bus Bacitra beroperasi tanpa izin dari kami, kami akan mengambil tindakan. Sekarang, kita kembali pulang,” ujar Hendra dengan lantang seusai bertemu dengan perwakilan Pemkot Balikpapan.
Senada dengan Hendra, Andi, Ketua Trayek angkot no.1, juga menegaskan bahwa operasi bus Bacitra hanya bisa dilakukan jika telah mendapat persetujuan dari para sopir angkot. Ia menyoroti ketidakpatuhan Bacitra terhadap perjanjian yang telah dibuat sebelumnya di Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan.
“Sebelumnya sudah ada perjanjian di Dishub, tapi tiba-tiba mereka beroperasi tanpa menunggu surat izin dari kementerian. Inilah sebabnya kami turun aksi lagi,” tegas Andi.
Selain aksi demonstrasi, video amatir yang menunjukkan beberapa sopir angkot mengintimidasi dan mendorong seorang sopir bus Bacitra juga memicu reaksi keras dari masyarakat di media sosial. Banyak warganet yang mengutuk tindakan kekerasan tersebut, dan peristiwa ini juga menarik perhatian Wakapolda Kaltim Brigjen Pol Muhammad Sabilul yang memberikan komentarnya.
“Saya atensi kejadian ini. Semoga ke depannya tidak ada lagi kejadian seperti ini. Mari kita ciptakan situasi Kaltim yang aman dan damai. Terima kasih atas informasinya,” tulis Wakapolda Kaltim menanggapi video yang beredar.
Aksi demonstrasi dan insiden kekerasan ini mencerminkan ketegangan yang terus meningkat antara komunitas sopir angkot dan operator bus Bacitra di Balikpapan, menuntut perhatian dan tindakan lebih lanjut dari pemerintah dan pihak berwenang. (*)