Lintasbalikpapan.com, YOGYAKARTA – Selama sepekan ini, Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta tercatat meluncurkan guguran lava sebanyak 143 kali ke arah selatan dan barat daya terhitung sejak 26 Januari sampai dengan 1 Februari 2024.
Dikutip dari Antaranews.com, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan, guguran lava pijar sebanyak 3 kali meluncur ke Kali Boyong sejauh maksimal 1 kilometer dan 140 kali mengarah ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.700 meter.
BPPTKG mencatat guguran lava pekan ini mengalami peningkatan sebanyak 3 kali lipat dari pekan sebelumnya pada periode 19-25 Januari 2024. Saat itu guguran lava tercatat muncul sebanyak 47 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh 1,5 kilometer.
Tak hanya guguran lava, BPPTKG juga mencatat ada awan panas guguran sebanyak 10 kali mengarah ke barat daya (Hulu Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimal 2.400 meter. Jumlah awan panas pekan ini cenderung menurun bila dibandingkan awan panas pada pekan lalu yang tercatat sebanyak 19 kali.
Agus pun mengungkapkan, morfologi kubah barat daya mengalami perubahan akibat aktivitas guguran lava dan awan panas guguran tersebut. Sedangkan, morfologi kubah tengah relatif tetap.
“Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif,” ujar Agus.
Perlu diketahui, Gunung Merapi sepanjang 26 Januari hingga 1 Februari 2024, mengalami intensitas kegempaan yang cukup tinggi sebanyak 10 kali gempa awan panas guguran, 4 kali gempa vulkanik dangkal, 108 kali gempa fase banyak, 871 kali gempa guguran, dan 1 kali gempa tektonik.
Potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.