Hari Ini 4 Desember Diperingati Sebagai Hari Artileri Nasional, Inilah Sejarahnya!

Lintasbalikpapan.com – Hari ini 4 Desember diperingati sebagai Hari Artileri Nasional. Peringatan ini menjadi sangat penting dalam mengenang perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Selain itu, Hari Artileri Nasional juga sebagai momen untuk pengingat peran perkembangan persenjataan artileri di Indonesia.

Menilik sejarah diperingatinya Hari Artileri Nasional ini tak lepas dari momen medan perang di masa lampau. Istilah artileri (Prancis: artillerie) digunakan untuk menggambarkan setiap senjata berat yang menembakkan proyektil di medan perang oleh para prajuritnya. Tak hanya itu, artileri juga secara umum mengacu pada persenjataan alat berat yang digunakan untuk perang.

Artileri sendiri mulai digunakan pada awal abad ke-20 pada senjata darat anti-udara. Dalam beberapa peristiwa perang, seperti Perang Napoleon, Perang Dunia I, dan Perang Dunia II, artileri merupakan bentuk tanah persenjataan darat paling mematikan dan paling efektif.

Di Indonesia, setelah kemerdekaan, pada 5 Oktober 1945 dibentuklah Tentara Nasional Indonesia (TNI). Meski meriam-meriam Jepang telah dikuasai Indonesia, namun saat itu masih banyak pemuda yang belum terlatih untuk menggunakannya. Saat itu juga pasukan sekutu mulai berdatangan ke Indonesia. Mereka datang untuk mengambil alih wilayah kekuasaan Jepang yang saat itu kalah dalam Perang Dunia II.

Konflik antara Indonesia dan sekutu memuncak dalam Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. Sangat beruntung, saat itu Surabaya memiliki pejuang tangguh bernama J. Minggu yang pernah bergabung dengan KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger). Minggu sudah sangat terlatih mengoperasikan artileri hingga ia berperan besar dalam pengaturan meriam Jepang dalam melawan sekutu saat itu.

Diketahui pemuda Indonesia saat itu yang terlatih dalam hal artileri, di antaranya Oerip Soemohardjo, Memet Rahman Ali Soewardi, R.M. Pratikno Suryosumarno, Tjhwa Siong Pik, J. Minggu, Djoko Prijono, Giroth Wuntu, Sadikin, Abdullah, dan Rudy Pirngadi. Ada juga nama-nama yang berjasa dalam artileri dan menerima tanda Mahkota Perak setelah belajar di Akademi Militer Kerajaan Belanda di Bandung, yakni Raden Askari, Aminin, dan T.B. Simatupang.

Setelah Pertempuran Surabaya berlalu, Letnan Jendral Urip Soemohardjo meresmikan Markas Artileri. Markas tersebut adalah bagian dari jawatan persenjataan Markas Besar Tentara (MBT) yang berkedudukan di Yogyakarta pada 4 Desember 1945. Sejak momen inilah yang menjadikan 4 Desember diperingati sebagai Hari Artileri Nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *