Lintasbalikpapan.com, LAMPUNG – Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, kembali erupsi pada pukul 02.42 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa erupsi GAK tersebut terjadi pada Senin (4/12), pukul 02.42 WIB dini hari. Erupsi kali ini meluncurkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter dari puncak gunung api aktif tersebut.
Dilansir dari Antaranews, erupsi GAK terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 70 milimeter dan durasi lebih kurang 2 menit 16 detik. Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut.
Kepala Pos Pantau GAK di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, Senin (4/12) mengatakan GAK kini berada pada status level III atau siaga. PVMBG merekomendasikan masyarakat untuk tidak mendekati GAK atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif.
Andi pun mengatakan, pemukiman terdekat dari GAK terdapat di Pulau Sebesi yang berjarak hanya 16,5 kilometer. Andi mengimbau kepada masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan GAK pada radius 5 kilometer.
Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927, hingga saat ini erupsi telah berulang kali terjadi. Akibatnya GAK tumbuh semakin besar dan tinggi. Karakter letusan GAK adalah berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif. Erupsi dengan jenis tersebut waktu istirahat letusannya berkisar antara 1 sampai 6 tahun lamanya.
Diketahui bahwa GAK yang berada di perairan Selat Sunda Kabupaten Lampung Selatan tersebut sebelumnya sudah terjadi erupsi dan pada Senin (4/12) telah mengeluarkan erupsi sebanyak 8 kali.