Lintasbalikpapan.com, AGAM – Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar) kembali mengalami erupsi. Gunung berapi setinggi 2.891 mdpl tersebut mengeluarkan suara dentuman dan gemuruh serta melontarkan batu api pada Sabtu dini hari (13/1).
Dilansir dari Antaranews.com, pewarta foto Antara Iggoy el Fitra yang berada di lokasi posko mengatakan, “Saya dan Tim Siaga Marapi menginap di masjid perkampungan sejauh lima kilometer dari puncak saat Marapi meletus. Saya dan warga lain melihat jelas adanya lontaran batu api dari puncak,” katanya.
Iggoy beserta beberapa relawan dari TNI-Polri dan BPBD berada di Jorong Batang Silasiah, Desa Bukit Batabuah, Kabupaten Agam yang menjadi salah satu lokasi pendirian Posko Siaga Marapi. Ia mengatakan saat erupsi terdengar dentuman keras beberapa detik dan pijaran cahaya ari lontaran batu api bisa dilihat secara kasat mata.
“Suara keras berdentum seperti bom membangunkan hampir seluruh relawan dan warga sekitar. Cahaya kemerahan jelas terlihat di sekitar puncak hingga satu menit, kemudian kembali padam,” katanya.
Menurut Iggoy, sebelum erupsi pada dini hari itu, beberapa warga sempat mengungsi ke lokasi lebih jauh, karena takut dengan suara gemuruh yang sering terdengar.
Petugas Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi, Teguh Purnomo membenarkan adanya material lava yang keluar dari erupsi Marapi pada Sabtu dini hari itu. Teguh mengatakan, “Iya mengeluarkan lava, erupsi dengan tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.3 mm dan durasi sementara 34 detik.”
PGA sendiri mencatat sejak awal Desember 2023 hingga Sabtu (13/1) pagi terjadi letusan Gunung Marapi sebanyak 123 letusan dan 655 hembusan. Saat ini Gunung Marapi berada pada Status level III (siaga) dengan rekomendasi masyarakat dilarang memasuki dan tidak melakukan kegiatan dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah verbeek).