Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Puskesmas Gunung Samarinda bersama Kelurahan Gunung Samarinda melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis (CKG) bagi anak-anak di Panti Asuhan Nurul Iman, Jalan Indrakila, Balikpapan Utara, Selasa (4/11/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan melalui puskesmas dalam rangka meningkatkan kesehatan anak usia sekolah dan lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA).
Kepala Puskesmas Gunung Samarinda, dr. Farida, mengatakan pemeriksaan CKG tidak hanya dilakukan di sekolah-sekolah, tetapi juga di berbagai LKSA dan rumah tahfiz yang ada di wilayah Gunung Samarinda.
“Pemeriksaan CKG ini rutin kami lakukan. Setelah menyasar sekolah-sekolah, kini kami lanjut ke panti asuhan dan rumah tahfiz. Pemeriksaan ini termasuk cek darah dan pemeriksaan dasar lainnya,” ujar dr. Farida.
Hingga saat ini, program CKG di wilayah kerja Puskesmas Gunung Samarinda telah menjangkau sekitar 70 persen dari total 11.000 anak sasaran yang tersebar di 12 SD, 10 SMP, dan 7 SMA.
Farida menambahkan, meski target nasional tidak harus mencapai 100 persen karena faktor penginputan data ke Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK), pihaknya berupaya agar seluruh sasaran dapat diperiksa hingga akhir tahun 2025.
“Data anak-anak kita input menggunakan NIK dan nomor Hp orang tua ke aplikasi ASIK. Prosesnya memang panjang, tapi kami terus berjalan. Pemeriksaan ini sangat penting agar kondisi kesehatan anak bisa diketahui sejak dini,” jelasnya.

Program CKG ini juga menjadi sarana deteksi dini berbagai penyakit pada anak, mulai dari gangguan gigi, obesitas, hingga tekanan darah tinggi. Setiap hasil pemeriksaan nantinya akan dikirim langsung ke nomor WhatsApp orang tua melalui sistem dari ASIK WhatsApp Chatbot untuk memasukkan data dan mendapatkan informasi melalui WhatsApp dari Kementerian Kesehatan.
Farida mengimbau agar para orang tua segera menindaklanjuti jika ditemukan kelainan pada hasil pemeriksaan anaknya.
“Kalau ada indikasi hipertensi, obesitas, atau lainnya, bisa segera ditangani agar tidak berkembang menjadi penyakit kronis di usia dewasa,” pungkasnya. (yud/ADV/Dinkes Balikpapan)

