Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mencatat sebanyak 691 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Balikpapan sejak awal tahun 2024. Terdapat 1 pasien meninggal dunia akibat DBD.
Kepala DKK Balikpapan Alwiati mengatakan, bahwa kasus DBD di Balikpapan untuk Minggu Ke-22 terdapat 20 kasus DBD dan banyak di dominasi anak-anak.
“Penambahan kasus mingguan terbesar berada di Kelurahan Karang Rejo tiga kasus, Damai, Klandasan Ilir, Gunung Sari Ilir, Baru Ilir, Marga Sari dan Margo Mulyo sebanyak dua kasus,” kata Alwiati ketika diwawancarai wartawan lewat sambungan telpon, Minggu (9/6/2024).
Dia menyampaikan, untuk kasus tertinggi berada di wilayah Kecamatan Balikpapan Barat dengan jumlah tujuh kasus, kemudian Balikpapan Tengah enam kasus, Balikpapan kota empat kasus, Balikpapan Utara dua kasus dan Balikpapan Selatan satu kasus.
Menurut Alwiati, bahwa telah terjadi penurunan jumlah kasus DBD di seluruh wilayah Balikpapan, dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya.
Perubahan cuaca menjadi faktor utama banyaknya nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan DBD. Kalau tidak ada nyamuk itu, tidak akan menular. Perkembangbiakan nyamuk juga didukung karena faktor lingkungan yang kurang baik.
“Tentu pencegahan dengan menabur serbuk abate, memasang kelambu air juga baik, tetapi yang utama adalah dengan 3M Plus. Masyarakat harus terus diedukasi untuk itu,” tegasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga meminta agar kembali menggiatkan kerja bakti massal dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk baik di rumah, sekolah, rumah ibadah dan kantor-kantor.
Kemudian, mengaktifkan kader jumantik di setiap rumah, kantor, rumah ibadah dan sekolah, serta gerakan aksi cepat tanggap dari keluarga jika ada anggota yang mengalami demam lebih dari 3 hari, agar segera membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat. (Djo)