Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Rumah Sakit Premier Bintaro menggelar Media Tour 2025 bertajuk “Update Terkini Penanganan Bedah Vaskular”, pada Kamis (30/10/2025) di Hotel Four Points by Sheraton Balikpapan.
Kegiatan ini menjadi ajang edukatif sekaligus mempererat hubungan antara RS Premier Bintaro dan insan media, serta memperkenalkan berbagai inovasi dalam perawatan penyakit pembuluh darah (vaskular).
Acara menghadirkan narasumber dr. R. Suhartono, Sp.B, Subsp. BVE(K), Spesialis Bedah Konsultan Vaskular dan Endovaskular, yang memaparkan perkembangan terkini dalam teknologi dan penanganan penyakit pembuluh darah di Indonesia.
“Bedah vaskular berfokus pada penanganan gangguan pembuluh darah arteri maupun vena di seluruh tubuh, kecuali jantung dan otak. Tujuannya untuk menjaga kelancaran aliran darah dan mencegah komplikasi serius seperti luka sulit sembuh pada kaki diabetik, varises, atau penyumbatan pembuluh darah,” jelas dr. Suhartono.
Dalam paparannya, dr. Suhartono menyoroti kemajuan teknologi operasi minimal invasif (minimally invasive surgery) yang kini menjadi andalan. Prosedur ini hanya memerlukan sayatan kecil untuk memperbaiki atau membuka sumbatan pembuluh darah dengan bantuan balon angioplasti atau stent cincin logam kecil yang menjaga pembuluh darah tetap terbuka.
“Metode ini memberikan banyak keuntungan bagi pasien. Yakni, nyeri lebih ringan, waktu rawat lebih singkat, dan risiko komplikasi lebih rendah,” ujarnya.
Beberapa kondisi yang kini dapat ditangani dengan teknik endovaskular antara lain.
Penyakit Arteri Perifer (PAD), penyempitan arteri yang menghambat aliran darah ke tungkai. Aneurisma Aorta Abdominalis (AAA) pelebaran pembuluh darah besar di perut yang berisiko pecah. Varises dan Trombosis Vena Dalam (DVT) dapat diatasi tanpa operasi terbuka melalui metode laser (EVLT) atau radio frequency ablation (RFA). Masalah Akses Vaskular untuk Hemodialisis pembuatan saluran (fistula/graft) bagi pasien cuci darah. Endovascular Aneurysm Repair (EVAR/TEVAR) memperbaiki aneurisma dengan stent-graft melalui arteri femoralis.
dr. Suhartono menegaskan bahwa penyakit vaskular termasuk kategori berbahaya karena dapat menyerang berbagai organ vital.
“Penyakit vaskular sangat berbahaya, tergantung organ mana yang terkena. Jika ke otak bisa menyebabkan stroke, ke jantung bisa menimbulkan serangan jantung, ke ginjal bisa berujung pada gagal ginjal hingga cuci darah, bahkan jika ke kaki bisa menyebabkan kematian jaringan hingga amputasi,” jelasnya.
Menurutnya, pencegahan dapat dilakukan dengan gaya hidup sehat.
“Pola hidup aktif, olahraga cukup, dan diet seimbang sangat penting. Hindari rokok, kendalikan kolesterol, hipertensi, dan gula darah agar pembuluh darah tetap sehat,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, dr. Suhartono juga mengungkapkan masih minimnya jumlah dokter spesialis bedah vaskular di Indonesia.
“Saat ini jumlahnya sekitar 140 dokter untuk melayani 280 juta penduduk. Artinya, perbandingannya masih 1 banding 2 juta,” ujarnya.
Idealnya, Indonesia membutuhkan sekitar 500–600 dokter spesialis bedah vaskular dan endovaskular, atau setidaknya 1 dokter untuk setiap 500 ribu penduduk.
“Negara maju seperti Malaysia dan Singapura saja sudah mencapai rasio 1 banding 100 ribu, bahkan 1 banding 80 ribu,” tambahnya.
Kendati jumlah tenaga ahli masih terbatas, RS Premier Bintaro berkomitmen terus menghadirkan layanan kesehatan vaskular modern yang aman, terintegrasi, dan didukung oleh fasilitas teknologi canggih.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin masyarakat memahami bahwa gangguan pembuluh darah bisa diobati secara efektif tanpa selalu memerlukan operasi besar,” tutup dr. Suhartono. (yud)

 
																				




