Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Sejak perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim), Kota Balikpapan menjadi salah satu yang terdampak dari perkembangan IKN tersebut. Salah satunya meningkatnya jumlah penduduk serta arus lalu lintas yang padat dan lain sebagainya.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud menyampaikan kekhawatirannya terhadap dampak yang bisa mengubah karakter masyarakat Kota Balikpapan. Seperti budaya tertib membuang sampah hingga tertib berlalu lintas. Untuk itu dirinya mengingatkan kepada warga agar tidak terkontaminasi terhadap budaya pendatang.
“Kita mengingatkan kepada semua warga, jangan sampai kita terkontaminasi dengan pendatang-pendatang yang sekarang memenuhi Kota Balikpapan. Budaya kita tidak buang sampah sembarangan, budaya kita tertib berlalu lintas, budaya kita bermasyarakat, artinya nilai-nilai itu yang harus kita jaga,” kata Rahmad Mas’ud saat diwawancarai wartawan.
Ia juga berpesan agar masyarakat tetap menjaga budaya tersebut dalam mendukung slogan Kota Balikpapan yakni Bersih, Indah, Aman dan Nyaman. Justru ia berharap kepada para pendatang agar mengikuti budaya yang sudah berjalan di Balikpapan.
“Nggak boleh kita terkontaminasi atau terpengaruh sama orang luar, justru yang pendatang ini harus menyesuaikan kearifan lokal yang ada di Balikpapan. Nah ini tugas kita semua menyampaikan supaya pendatang itu tahu tentang Kota Balikpapan dan dia harus ngikutin,” ujarnya.
Dalam menciptakan budaya tertib membuang sampah tersebut sedari dulu dilakukan oleh Pemerintah Kota Balikpapan hingga saat ini. Bahkan terdapat sanksi bagi pelanggar yang membuang sampah sembarangan yakni denda uang sebesar Rp50 ribu.
“Masih ada denda, itu kan tipiring. Kalau bisa dikasih naik dikit lah, berat-berat dikit, kalau sebelumnya Rp50 ribu, mungkin bisa jadi Rp500 ribu. Tapi itu kan nanti dikomunikasikan lagi dengan DPRD,” pungkasnya. (mdy/ADV/Diskominfo Balikpapan)