Kerja Sama dengan PT ATP Diharapkan Perkuat Pasokan Air untuk Balikpapan

Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Japar Sidik, menilai bahwa penambahan kapasitas sumber air baku merupakan langkah paling realistis untuk mengatasi persoalan krisis air bersih yang masih dirasakan sebagian warga Balikpapan.

Menurutnya, saat ini distribusi air bersih di Balikpapan masih sangat bergantung pada dua waduk utama, yakni Waduk Manggar dan Waduk Teritip, yang kapasitasnya semakin terbatas akibat peningkatan jumlah penduduk dan perluasan kawasan permukiman baru.

“Kondisi dua waduk utama kita sudah cukup berat menanggung kebutuhan air bagi masyarakat. Karena itu, perlu ada tambahan sumber air baku baru agar distribusi bisa lebih stabil,” ujar Japar, Senin (20/10/2025).

Japar menyebut, pemerintah telah bekerjasama dengan PT Arsari Tirta Pradana (ATP) untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, yang diharapkan dapat mulai direalisasikan pada tahun 2026. Proyek ini akan dilakukan pemasangan pipa transmisi Balikpapan-Sepaku

“Kalau waduk Sepaku bisa terealisasi, maka kapasitas air baku untuk Balikpapan bisa meningkat signifikan. Ini bisa membantu menekan keluhan warga yang selama ini masih kesulitan air, terutama di wilayah pinggiran seperti Balikpapan Utara dan Barat,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Japar, pemerintah juga tengah mengkaji pengembangan sumur air dalam di sejumlah titik prioritas, termasuk di Balikpapan Barat dan Tengah.

“Kalau semua program itu berjalan sesuai rencana, saya optimis krisis air bersih bisa tertangani secara bertahap. Yang penting, perencanaan dan eksekusinya harus matang dan berkesinambungan,” tambahnya.

Terkait desalinasi air laut, Japar menilai langkah tersebut belum menjadi opsi utama untuk Balikpapan karena biaya investasi dan operasionalnya yang sangat besar, sementara kapasitas produksinya masih terbatas.

“Investasinya besar, tapi hasilnya kecil. Teknologi desalinasi cocok untuk daerah kepulauan atau kawasan yang benar-benar tidak memiliki sumber air tawar. Untuk Balikpapan, penambahan sumur dalam jauh lebih masuk akal,” tegasnya.

Japar berharap seluruh proyek peningkatan kapasitas air baku dapat terealisasi secara bertahap dan rampung sebelum tahun 2027, agar masyarakat Balikpapan tidak lagi mengalami krisis air bersih setiap musim kemarau.

“Kita ingin masyarakat tidak lagi bergantung pada distribusi air bergilir. Dengan tambahan sumber air baku baru, pelayanan PDAM bisa lebih maksimal dan merata,” tutupnya.

Langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat ketahanan air Kota Balikpapan sekaligus mendukung kebutuhan air bersih bagi masyarakat dan industri di masa depan, terutama dengan adanya pengembangan wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). (yud/ADV/DPRD Balikpapan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *