Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan terus memperkuat program pelatihan kerja untuk menyiapkan tenaga terampil yang siap bersaing di dunia industri.
Kepala Disnaker Balikpapan, Ani Mufidah, menegaskan bahwa saat ini pihaknya lebih memfokuskan pelatihan berbasis kompetensi, terutama di sektor yang mendukung industri strategis seperti minyak dan gas (Migas) serta pertambangan.
Menurut Ani, minat masyarakat untuk mengikuti program pelatihan tersebut sangat tinggi. Dalam beberapa jenis pelatihan, jumlah pendaftar bisa mencapai 5 hingga 6 kali lipat dari kuota yang tersedia.
“Contohnya pelatihan operator alat berat. Kuota yang tersedia hanya 20 orang, tapi pendaftarnya bisa mencapai 90 orang. Maka dari itu, seleksi harus dilakukan secara ketat mulai dari administrasi, tes tertulis, hingga wawancara,” jelas Ani kepada wartawan, Rabu (10/9/2025).
Ani mengungkapkan, pada tahap awal seleksi pelatihan operator alat berat, tercatat ada 51 peserta yang mendaftar. Setelah melalui seleksi administrasi, mereka diwajibkan mengikuti tes tertulis sebelum akhirnya dipilih sesuai kuota.
“Jadi tidak semua yang mendaftar bisa langsung ikut. Mereka harus memenuhi standar kompetensi yang ditentukan. Hal ini penting agar hasil pelatihan benar-benar efektif dan menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai,” ujarnya.
Disnaker memastikan seluruh biaya pelatihan ditanggung pemerintah alias gratis. Hal ini diharapkan dapat membuka kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya pencari kerja, untuk meningkatkan keterampilan tanpa terbebani biaya.
“Seluruh layanan di Disnaker, termasuk pelatihan kerja, diberikan secara gratis tanpa pungutan biaya apapun,” terangnya.
Ani menambahkan, penyelenggaraan pelatihan kerja tidak hanya dilakukan Disnaker. Sejumlah perangkat daerah (OPD) lain di lingkungan Pemkot Balikpapan juga memiliki program serupa sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Misalnya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang mengadakan pelatihan sertifikasi jasa konstruksi, Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) yang memberikan pelatihan pemandu wisata hingga barista, dan Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) yang lebih fokus pada pengembangan usaha kecil dan menengah,” jelas Ani.
Ia menegaskan, karena Balikpapan tidak memiliki dinas pertambangan, maka Disnaker lebih memilih fokus pada pelatihan berbasis kompetensi yang peluang kerjanya luas dan memiliki minat tinggi di masyarakat.
Menurutnya, program pelatihan berbasis kompetensi ini menjadi salah satu upaya Pemkot Balikpapan dalam menjawab kebutuhan tenaga kerja, terutama di sektor industri migas, tambang, dan konstruksi yang terus berkembang.
Dengan adanya pelatihan, diharapkan masyarakat Balikpapan memiliki daya saing yang lebih baik dan siap menghadapi persaingan kerja, baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Intinya kami ingin memastikan, masyarakat Balikpapan mendapat akses untuk meningkatkan kemampuan diri, sehingga bisa terserap di dunia kerja. Harapan kami, ini bisa menekan angka pengangguran sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi kota,” pungkas Ani. (yud/ADV/Diskominfo Balikpapan)