Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Kalimantan terkenal sebagai pulau dengan kekayaan alam dan keragaman etnis. Hutan, tanah, sungai, beserta sumber daya alamnya melimpah ruah. Perjumpaan antar etnis seperti Dayak, Kutai, Banjar, Bugis, dan eksponen masyarakat lainnya melahirkan harmoni.
Kebudayaan Kalimantan merupakan perwujudan atas interaksi dan refleksi terhadap kondisi alam, serta hasil perjumpaan antar etnis.
Pelbagai ritus, adat istiadat, seni pertunjukan, kerajinan, pengetahuan, teknologi, dan permainan tradisional, hingga tradisi lisan mewarnai sendi kehidupan masyarakat Kalimantan.
Meski demikian, laju modernisasi dan globalisasi menimbulkan tantangan besar bagi kelestarian budaya di Kalimantan. Beragam nilai dan kearifan tradisi perlahan tergerus zaman.
Begitu pun dengan orang muda melangkah semakin jauh dari akar budaya mereka. Oleh karena itu, perlu sebuah wadah untuk mendiseminasikan ragam budaya Kalimantan melalui pertunjukan seni dan perjumpaan antara maestro budaya dengan masyarakat umum, terutama para orang muda.
Balai Pelestarian Kebudayaan XIV Wilayah Kerja Kalimantan Timur Utara bekerja sama dengan Badan Otorita Ibukota Nusantara (OIKN) menggelar Nusantara Cultural Heritage Festival (NHCF) bertajuk “Menghargai Leluhur, Menjaga Tradisi, Merawat Toleransi”. Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 (tiga) hari pada 7 hingga 9 November 2024 di Atrium Plaza Balikpapan.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan XIV Kaltimtara Titit Lestari mengatakan, bahwa Nusantara Cultural Heritage Festival (NHCF) bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Kalimantan, menyebarkan kesadaran budaya, memberikan penghargaan kepada Maestro Budaya, dan meningkatkan pariwisata budaya.
Adapun rangkaian acara pada festival ini di antaranya yaitu Panggung Maestro, Dialog Budaya, Talkshow Maestro, Pemutaran Film, Workshop Wastra, dan Peragaan Busana.
Beragam penampilan seni tradisi akan memeriahkan NHCF seperti Uyau Moris dan Alif Fakot (Musisi Sapeq), Aji Maya Melati (Topeng Kemindu), Tingkilan Kalimantan, Tari Ronggeng Paser, Mawar Dance Company, hingga Tari Wasisi oleh Tim Kesenian Papua.
Untuk diketahui, rangkaian perdana festival ini dimulai dengan penyelenggaraan Live Sketcher di Ibukota Nusantara (IKN) pada Sabtu, 2 November 2024 lalu. (Djo)