Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Dalam rangka menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Bagian Pemerintahan mengambil inisiatif menggelar sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 9-10 Oktober, di Hotel Grand Tjokro, dan dihadiri berbagai pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilkada.
Kepala Bagian Pemerintahan Balikpapan Rudi Siswanto, menjelaskan bahwa sosialisasi ini penting dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama tentang pentingnya menggunakan hak pilih saat hari pencoblosan, Rabu 27 November mendatang.
Salah satu target utama dari kegiatan ini adalah para ketua RT, yang diharapkan dapat menyebarluaskan informasi dan mengajak warga di lingkungan masing-masing untuk aktif berpartisipasi dalam Pilkada.
Melalui sosialisasi ini, kami berharap partisipasi pemilih Pilkada bisa meningkat signifikan. Sebab dalambeberapa pemilihan sebelumnya, tingkat partisipasi masyarakat Balikpapan belum optimal.
“Tertinggi partisipasinya hanya Pilpres (Pemilihan Presiden yang berbarengan dengan Pemilihan Legislatif, Red) mencapai 70 persen,” ujar Rudi.
Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam tentang pengawasan Pilkada. Tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), yang terdiri dari Kejaksaan Negeri Balikpapan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Polresta Balikpapan, hadir sebagai narasumber dalam acara ini. Tidak ketinggalan kehadiran Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPI).
Masing-masing memberikan penjelasan terkait peran dalam menjaga agar proses Pilkada berjalan dengan aman, jujur, dan adil.
Tidak kalah penting kehadiran perwakilan dari seluruh pasangan calon yang berkompetisi dalam Pilkada Balikpapan.
Menurut Rudi, hal itu untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat dengan calon pemimpin daerah. Ini diharapkan dapat mendorong pemilih untuk lebih aktif dalam memilih dan menggunakan hak pilihnya secara bijaksana.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten I Pemkot Balikpapan Zulkifli, yang didaulat hadir untuk membuka sosialisasi, menyampaikan dua isu utama yang berpotensi mempengaruhi partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024.
Pertama, jumlah TPS yang jauh berkurang dibandingkan dengan Pilpres 2019. Saat itu, terdapat 2.047 TPS di Balikpapan, sementara Pilkada 2024 hanya ada 996 TPS. Penurunan jumlah TPS ini dikhawatirkan akan membuat warga enggan datang ke TPS karena jaraknya yang lebih jauh.
Hal itu dikhawatirkan akan membuat masyarakat merasa malas atau kesulitan untuk datang ke TPS karena jarak yang lebih jauh dibandingkan Pilpres sebelumnya.
Selain itu, Zulkifli juga menyoroti permasalahan terkait warga yang telah lama menetap di Balikpapan, namun tidak memiliki KTP Balikpapan, sehingga tidak tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT). Meski demikian, Zulkifli menegaskan bahwa warga tersebut masih dapat menggunakan hak pilih melalui daftar pemilih tambahan (DPTb), asalkan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, Pemkot Balikpapan berharap angka partisipasi pemilih dapat mencapai target 70-80 persen, sebagaimana diharapkan oleh KPU.
Dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, diharapkan Pilkada 2024 di Balikpapan dapat berjalan lancar dan sukses, serta mampu mencerminkan aspirasi masyarakat. (*/ADV/Diskominfo Balikpapan)