Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Para siswa, guru, dan masyarakat sekolah di SDN 023, Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, memiliki kebiasaan yang unik. Di mana mereka gemar memungut sampah.
Kebiasaan itulah yang membawa sekolah ini mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri tahun 2023. Sampah dedaunan diolah menjadi pupuk organik pun menjadi inovasi di sekolah tersebut.
Adiwiyata merupakan program dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk menyadarkan warga sekolah akan lingkungan, sehingga dapat turut bertanggung jawab dalam penyelamatan lingkungan.
Penghargaan Adiwiyata tidak diberikan dalam rangka perlombaan. Penghargaan ditujukan sebagai bentuk apresiasi karena sekolah mampu menerapkan program Adiwiyata dengan benar.
Kepala Sekolah SDN 023 Balikpapan Utara, Endang Sri SJ menyampaikan, sebelumnya SDN 023 Balikpapan Utara mendapat predikat sebagai sekolah adiwiyata nasional pada 2021.
Dia melanjutkan sejak itu berproses menuju ke sekolah adiwiyata mandiri dan akhirnya bisa tercapai.
Untuk menuju sekolah adiwiyata mandiri itu, kata Endang, tentunya tidak bekerja sendiri. Tapi melibatkan seluruh warga sekolah dan lingkungan masyarakat sekitar untuk berkolaborasi dan bekerja sama
“Jadi seluruh warga sekolah berperan aktif dalam mewujudkan sekolah adiwiyata mandiri, salah satunya dengan gerakan pungut sampah sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai,” kata Endang ketika diwawancarai wartwan, Jumat (11/10/2024).
Dia mengakui masalah sampah menjadi pekerjaan rumah di sekolah karena banyak bungkus makanan serta banyak dedaunan kering yang jatuh mengingat banyak tumbuhan pohon Nangka dan pepohonan lainya yang tumbuh di lingkungan sekolah.
“Jadi sampah daun banyak sekali karena banyak pohon nangka dan pepohonan lainnya yang tumbuh dekat dengan lingkungan sekolah,” pungkasnya. (Djo)