Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Kiper Timnas Indonesia Putri U-17 asal Balikpapan bernama Edelweizz Auradiva menjadi pembicaraan lantaran tidak diterima di SMK Negeri 1 Balikpapan melalui jalur prestasi pada tahun ajaran 2024-2025. Alhasil orang tua Edelweizz memilih memasukkan putrinya ke sekolah swasta yang ada di Samarinda.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah SMKN 1 Balikpapan, Mujadi angkat bicara. Ia mengatakan bahwa Edelweizz Auradiva ditolak masuk lantaran nilainya tidak mencukupi dibandingkan dengan pendaftar lainnya.
“Total nilai akhir setelah penambahan prestasi adalah 421,20, sementara nilai terendah yang diterima di SMKN 1 adalah 485,80,” jelas Mujadi. Sementara yang mendaftar untuk jalur prestasi non-akademik di jurusan yang dipilih hanya tiga siswa termasuk Edelweizz.
Mujadi mengatakan bahwa sesuai dengan petunjuk tenis (juknis) dari Kementerian Pendidikan, jika prestasi diraih melalui permainan beregu, maka nilainya dibagi enam.
“Contohnya, jika sepak bola mendapatkan nilai 90, maka nilai tersebut dibagi 6 sehingga tambahan nilai cuma 15. Sementara jika prestasi diperoleh dari cabang olahraga perorangan seperti bulu tangkis, nilai tetap 90,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya bahwa orang tua Edelweizz yakni Dedi Achmad mengatakan putrinya ditolak masuk SMKN 1 Balikpapan setelah melakukan verifikasi data untuk jalur prestasi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan cabang Dinas Wilayah 1 Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU).
Semua dokumen prestasi Edelweizz telah diserahkan, termasuk piagam Piala Gubernur dan Timnas Sepak Bola Putri. Namun Disdikbud Provinsi Kaltim hanya meminta piagam Piala Gubernur. Saat pendaftaran online, nama Edelweizz tidak muncul meski kuota masih tersedia. (mdy)