Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD/MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs) menyusul terjadinya peningkatan kasus gondongan (Mumps/Parotitis) dan cacar air (Varicella) di Kota Balikpapan dalam dua bulan terakhir.
Seperti yang disampaikan Kepala DKK Balikpapan Alwiati dijumpai dalam sebuah kesempatan, Kamis (10/10/2024).
Dia menerangkan, berdasarkan laporan dari fasilitas kesehatan, tercatat sebanyak 19 kasus gondongan terjadi selama Juli, meningkat menjadi 38 kasus selama Agustus, dan melonjak lagi menjadi 72 kasus sepanjang September 2024.
Terkait itu, maka penting bagi DKK Balikpapan menerbitkan imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi kalangan masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah. “Surat imbauan ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit gondongan dan cacar air di sekolah-sekolah,” ujarnya.
Surat imbauan tertuang dalam Nomor: 443.1/5956/E/Diskes, diterbitkwn 8 Oktober 2024. Dalam imbauan disebutkan, sekolah diminta untuk segera melakukan isolasi mandiri terhadap murid dan siswa yang terjangkit kedua penyakit tersebut.
“Jika yang mengalami gejala gondongan atau cacar air, mereka harus segera diisolasi di rumah. Tidak diperbolehkan bersekolah dan harus meminimalkan kontak dengan orang lain selama masa penularan penyakit,” kata Alwiati.
Isolasi mandiri, lanjutnya, penting untuk dilakukan setidaknya lima hari sejak timbulnya gejala. Gejala gondongan biasanya ditandai dengan demam dan pembengkakan bagian leher.
Sementara cacar air, gejala yang muncul berupa demam, ruam, dan bintik-bintik berisi cairan pada kulit.
Selain itu, Alwiati juga menegaskan bahwa sekolah yang sudah melaporkan adanya kasus gondongan dan cacar air di lingkungannya diwajibkan untuk memberlakukan pemakaian masker bagi seluruh warga sekolah, termasuk anak didik, guru, orang tua, dan petugas sekolah lainnya, hingga tidak ada lagi kasus baru.
“Bagi sekolah yang menggunakan pendingin ruangan (AC), sangat dianjurkan untuk segera membersihkan AC dan memastikan sirkulasi udara tetap terjaga,” imbuhnya.
Selain itu, penderita gondongan dan cacar air yang terpaksa beraktivitas di luar rumah wajib memakai masker dan menghindari kerumunan.
DKK Balikpapan juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Meskipun terjadi peningkatan kasus, masyarakat diminta tidak perlu panik, karena penyakit gondongan termasuk dalam kategori Self Limiting Disease, yang berarti dapat sembuh dengan sendirinya.
“Selama tidak ada infeksi lain yang menyertai, gondongan biasanya sembuh dalam waktu 3-5 hari dengan perawatan sederhana seperti istirahat yang cukup dan penggunaan obat pereda demam, seperti parasetamol,” jelas Alwiati.
Alwiati juga mendorong masyarakat yang merasakan gejala-gejala gondongan atau cacar air untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) terdekat.
Selain itu, DKK Balikpapan akan melakukan edukasi ke sekolah-sekolah untuk memberikan panduan dalam mencegah penyebaran lebih lanjut.
Dia juga menekankan bahwa selain menjaga kebersihan dan meningkatkan daya tahan tubuh, pencegahan penyakit gondongan juga dapat dilakukan melalui vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella), yang efektif melindungi dari penyakit tersebut.
Dengan adanya imbauan dan upaya preventif ini, diharapkan seluruh masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah, dapat lebih waspada dalam menghadapi peningkatan kasus gondongan dan cacar air, serta disiplin dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan guna memutus rantai penyebaran. (*/ADV/Diskominfo Balikpapan)