Pertamina Lakukan Penguatan Aviasi Jelang Upacara HUT RI ke-79 di IKN

Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Jelang upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN), Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melakukan berbagai persiapan dalam mendukung kegiatan tersebut. Mulai dari penyediaan kuota BBM dan LPG, juga termasuk penguatan di sektor Aviasi atau bahan bakar pesawat udara.

Area Communications dan Relations Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra mengatakan pihaknya sudah menyiapkan BBM dan LPG sesuai dengan kuota yang ada. Namun menurut Arya yang paling disorot ialah bahan bakar pesawat udara.

“Tapi sebenarnya kita pastikan penguatan itu di aviasi atau bahan bakar pesawat udara. Bahan bakar pesawat udara ini lumayan tinggi konsumsinya, per bulan itu sudah sekitar 19 ribu kilo liter. Bahkan untuk Kota Balikpapan (Bandara SAMS Sepinggan) ini sendiri kenaikannya sudah 16 persen dibanding tahun lalu,” katanya pada Selasa (17/7/2024).

Selain itu, Pertamina juga menyiapkan fuel terminal aviasi di Bandara VVIP IKN. Dengan harapan ketika IKN sudah beroperasi maka Pertamina bisa menyuplai avtur di Bandara VVIP IKN.

“Ketika itu sudah beroperasi kita bisa mensupport avtur disana,” tuturnya.

Sementara itu untuk BBM dan LPG, sejatinya Pertamina telah melakukan penguatan di SPBU yang tersedia di kota penyangga seperti Balikpapan dan Samarinda. Namun tetap saja keterbatasan jumlah SPBU membuat antrian kendaraan membludak.

“Tapi kita sangat membutuhkan support teman-teman untuk menarik investor agar bisa membuka lembaga penyalur di kota penyangga yakni Balikpapan dan Samarinda. Karena kalau IKN sudah jadi tapi Kota penyangganya belum siap, ini yang kita khawatirkan,” ungkapnya.

Ditanya soal prediksi lonjakan yang terjadi jelang Upacara HUT RI ke-79 di IKN, Arya belum bisa memprediksi. Sebab informasinya kendaraan yang digunakan di IKN adalah kendaraan listrik. Namun jika melihat perbandingan dari data bulan Juli tahun lalu, sudah ada kenaikan 5 sampai 10 persen.

“Artinya kalau nanti IKN operasional, angkanya bisa lebih dari itu. Ini yang harus kita antisipasi, jangan sampai SPBU nya nggak nambah tapi jumlah pendatangnya nambah, ini yang akan menjadi sedikit antrian lebih panjang lagi di Kota Balikpapan dan Samarinda,” pungkasnya. (Yad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *