Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan tengah fokus mempersiapkan diri dalam menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak. Termasuk persiapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) pada 27 November nanti.
Dalam persiapan tersebut, KPU mengakui beberapa hal menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Salah satunya ialah tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada nanti.
Ketua KPU Kota Balikpapan, Prakoso Yudho Lelono mengatakan berkaca pada pemilu baru-baru ini, tingkat partisipasi pemilih mencapai 78 persen. Jumlah tersebut terbilang cukup baik, namun akan menjadi tantangan tersendiri saat Pilkada dan Pilgub nanti.
“Kalau Pilpres kan bisa dilakukan di mana saja, lewat DPK ataupun DPTB. Nah kalau Pilkada itu memiliki ketentuan khusus, yakni si pemilih harus berasal dari daerah tersebut,” katanya ditemui saat halal bihalal di kantor KPU Balikpapan pada Selasa (16/4/2024).
Inilah yang menjadi tantangan bagi jajaran KPU dalam menarik partisipasi masyarakat untuk memilih. Terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar daerah. Sebab beberapa warga Balikpapan banyak yang bekerja di luar daerah seperti lokasi tambang, migas maupun sawit.
“Kami tetap berkomitmen untuk mencari terobosan agar partisipasi pemilih ini meningkat. Salah satunya ya melalui sosialisasi intensif ke masyarakat. Kami sadar akan pentingnya membangun kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi,” ungkapnya.
Guna mewujudkan hal itu, KPU tentu harus bekerja keras dan mau untuk turun langsung ke masyarakat terhadap proses pemilihan. Seperti melalui program KPU goes to school, KPU ke pasar, dan kegiatan langsung yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Dengan tingginya kepercayaan masyarakat, maka sangat menentukan partisipasi mereka dalam pemilu dan pilkada.
Untuk itu, dalam upaya meningkatkan partisipasi, KPU Balikpapan akan menggelar berbagai kegiatan sosialisasi, mulai dari memastikan masyarakat mengetahui jadwal pilkada hingga menyoroti pentingnya proses demokrasi.
“Kebanyakan masyarakat Balikpapan ini pragmatis dan oportunis, oleh karena itu, sosialisasi harus dilakukan secara tepat dan relevan dengan kondisi lokal,” tuturnya.
Tahapan terdekat yang akan dilakukan, tambah Yudho, adalah rakornas penggodokan rekrutmen tim ad hoc, serta persiapan badan adhoc PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) yang dijadwalkan hingga pertengahan Mei 2024.
“Ini merupakan langkah awal dalam rangkaian upaya KPU Balikpapan untuk memastikan kelancaran dan partisipasi yang tinggi dalam proses demokrasi di Balikpapan,” pungkasnya. (Yad)