Walang Kekek: Jejak Sunyi Waldjinah yang Menjelma Warisan Batik

Lintasbalikpapan.com, SOLO – Di sebuah sudut Galeri Batik Walang Kekek, aroma malam bercampur dengan wangi kain tua menyeruak, seakan membawa pengunjung mundur ke masa lalu. Di sanalah, lembar-lembar kain batik terhampar bukan hanya sebagai karya, melainkan sebagai penggalan hidup dan perjalanan batin seorang maestro keroncong, Waldjinah.

Ester Wulandari, menantu Waldjinah sekaligus pengelola galeri, menyebut batik ini sebagai “bahasa kedua” sang ibu. Jika musik keroncong menjadi cara Waldjinah berbicara kepada dunia, maka batik adalah bisikan lirihnya tentang identitas, sejarah, dan warisan.

“Orang sering melihat batik hanya sebagai kain bercorak. Padahal, bagi kami, batik adalah penanda. Ia mencatat peristiwa, doa, bahkan harapan,” ujar Ester, sambil menelusuri motif lawas di salah satu kain koleksi.

Batik Walang Kekek lahir pada 2016, setelah Waldjinah menerima penghargaan 60 tahun kiprahnya di panggung musik. Presiden kala itu meminta dirinya untuk memberi sesuatu lagi bagi generasi muda, selain suara emasnya. Waldjinah memilih batik—seni yang sudah lama ia peluk diam-diam sejak masa remaja.

Kini, hampir seribu helai batik tersimpan di galeri, sebagian berusia lebih dari satu abad. Ada motif yang mencerminkan persentuhan Jawa dengan Tiongkok, Jepang, hingga Belanda; ada pula pola yang berkelindan dengan kisah Yunani. Semua menjadi bukti bahwa batik bukan hanya milik satu zaman, melainkan lintas budaya dan peradaban.

Di balik motif yang rumit, tersimpan filosofi Tri Sakti: Cipta, Rasa, Karsa. “Membatik tidak cukup dengan keterampilan tangan. Harus ada hati yang ikut menorehkan garis,” kata Ester lirih.

Walang Kekek bukan sekadar galeri. Ia adalah ruang sunyi di mana musik, batik, dan sejarah bertemu. Warisan Waldjinah ini menjadi pengingat bahwa budaya tidak hanya untuk dikenang, tetapi untuk dihidupi—diteruskan, seperti lagu keroncong yang tak pernah padam meski zaman berganti.

Penulis : Riyadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *