Lokakarya Media 2024: Sinergi dan Peran Hulu Migas dalam Transisi Energi

Lintasbalikpapan.com, MAKASSAR – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di wilayah Kalimantan dan Sulawesi menggelar Lokakarya Media Tahun 2024. Kegiatan yang rutin diadakan ini diikuti oleh 90 peserta, terdiri dari 53 jurnalis yang mewakili 5 provinsi dan 10 kabupaten/kota di pulau Kalimantan dan Sulawesi, serta 37 personel kehumasan dari SKK Migas dan KKKS Kalsul. Lokakarya ini bertujuan untuk memberikan update tentang kegiatan hulu migas di wilayah tersebut, serta berbagi informasi terkait peran hulu migas dalam masa transisi energi.

Transisi energi, yang merupakan peralihan dari pemanfaatan energi fosil menuju energi baru terbarukan (EBT), menjadi sorotan utama dalam diskusi ini. Pada masa transisi ini, energi fosil, seperti minyak dan gas bumi, masih memiliki peran yang sangat penting. Meskipun pemerintah Indonesia terus mengupayakan pengelolaan energi bersih, minyak bumi tetap menjadi sumber utama untuk transportasi, sementara gas bumi berfungsi sebagai energi transisi yang akan mengisi pembangkit listrik hingga EBT sepenuhnya tersedia.

Abdul Kohar, Direktur Pemberitaan/Pemred Media Indonesia yang hadir sebagai narasumber, menekankan bahwa transisi energi adalah sebuah proses panjang yang memerlukan kesiapan infrastruktur, modal, dan SDM. “Kita pasti akan menuju ke transisi energi, namun hal tersebut memerlukan proses panjang. Industri hulu migas masih memegang peranan penting dalam proses ini dan tetap memberikan kontribusi besar kepada negara,” jelas Kohar.

Sektor hulu migas, meskipun menghadapi tantangan, tetap harus dikembangkan dan ditingkatkan. Godang Sitompul, Pemred ruangenergi.com, mengungkapkan bahwa migas tidak hanya menjadi sumber penerimaan negara dan investasi, tetapi juga bagian penting dalam kehidupan sehari-hari dan penciptaan lapangan kerja. “Di tengah keterbatasan produksi minyak, Indonesia masih surplus gas bumi, dan temuan gas besar di tahun 2023 harus dimanfaatkan semaksimal mungkin,” ujar Sitompul. Gas bumi, yang digunakan untuk berbagai sektor, termasuk transportasi dan rumah tangga, diharapkan dapat dimanfaatkan lebih optimal.

Faizal Abdi, Koordinator Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Kalsul, menambahkan bahwa sektor migas tetap menjadi bagian penting dalam bauran energi Indonesia. Menurut proyeksi Dewan Energi Nasional (DEN), konsumsi energi fosil, termasuk minyak dan gas, diperkirakan akan terus meningkat hingga 2050. Proyeksi konsumsi minyak diperkirakan naik 139%, dan konsumsi gas naik hingga 298%. Selain itu, Indonesia masih memiliki potensi besar untuk mengeksplorasi cadangan migas, dengan 68 dari 128 basin yang belum dieksplorasi.

“Indonesia harus mampu mempercepat eksplorasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat swasembada energi,” tegas Faizal.

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Kalsul, Wisnu Wardana, mengungkapkan bahwa SKK Migas bersama KKKS berkomitmen untuk mempercepat akselerasi kegiatan hulu migas. Hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan aset yang ada, mempercepat produksi, serta melakukan eksplorasi yang lebih masif untuk menemukan potensi cadangan baru. Penemuan cadangan baru yang signifikan, seperti yang terjadi di Geng North dan Layaran pada 2023, menjadi bukti bahwa Indonesia masih memiliki daya tarik besar bagi investor di sektor migas.

“Indonesia harus terus berupaya menciptakan terobosan untuk menarik investor dan memastikan keberlanjutan industri migas,” kata Wardana.

Di akhir kegiatan, Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul, Azhari, memberikan apresiasi kepada media atas dukungan mereka dalam memberitakan industri migas. Azhari menekankan bahwa pemberitaan yang faktual dan akurat sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai peran hulu migas dalam transisi energi.

“Kami siap memberikan klarifikasi dan informasi yang dibutuhkan media. Kritik yang konstruktif juga sangat kami hargai untuk evaluasi dan perbaikan kami. Kami optimis industri hulu migas akan tetap berkontribusi dalam transisi energi menuju EBT,” tutup Azhari.

Lokakarya Media ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara SKK Migas, KKKS, media, dan berbagai pihak terkait dalam memastikan peran penting sektor hulu migas dalam mendukung transisi energi yang berkelanjutan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *