Mengejar Ketertinggalan Infrastruktur, Wahyullah : Penerangan Jalan di Balikpapan Masih Jadi PR Besar

Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Meskipun pemerintah Kota Balikpapan tengah gencar meningkatkan fasilitas penerangan jalan, terutama di kawasan utama, sejumlah wilayah perkampungan masih minim penerangan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terkait keselamatan dan kenyamanan masyarakat yang melintas di malam hari.

Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Wahyullah Bandung, mengakui bahwa minimnya penerangan jalan di beberapa area merupakan konsekuensi dari ketertinggalan pembangunan infrastruktur kota yang baru dikejar beberapa tahun terakhir.

“Balikpapan sebenarnya terlambat dalam pembangunan infrastruktur kota. Upaya untuk mengejar ketertinggalan ini baru dilakukan beberapa tahun terakhir, termasuk soal penerangan jalan. Saat ini, fokusnya adalah menerangi jalan-jalan protokol terlebih dahulu, baru kemudian jalan-jalan lingkungan dan perkampungan,” ujar Wahyullah, Selasa (12/11/2024).

Wahyullah menjelaskan bahwa keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala utama dalam percepatan pembangunan penerangan jalan. Pemerintah daerah, menurutnya, harus menyusun prioritas bertahap agar proyek-proyek infrastruktur tetap seimbang dengan kemampuan keuangan daerah.

“Anggaran menjadi tantangan utama. Tidak mungkin semuanya dilakukan sekaligus, sehingga penerangan jalan dilakukan secara parsial. Jalan protokol yang memiliki lalu lintas tinggi diutamakan terlebih dahulu, sedangkan jalan lingkungan dan perkampungan menyusul kemudian,” tambah Wahyullah.

Namun, ia mengapresiasi upaya pemerintah untuk terus mengejar ketertinggalan tersebut. Wahyullah menilai bahwa meskipun belum sepenuhnya optimal, pemerintah telah menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan fasilitas publik, termasuk penerangan jalan.

“Upaya yang dilakukan pemerintah cukup baik sejauh ini, meskipun belum maksimal. Ini karena penerangan jalan memerlukan alokasi anggaran yang signifikan, sehingga penyelesaiannya memang membutuhkan waktu,” katanya.

Minimnya penerangan di jalan-jalan perkampungan tidak hanya berdampak pada kenyamanan warga, tetapi juga berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas dan tindak kejahatan. Warga di beberapa wilayah, seperti Balikpapan Timur dan Balikpapan Barat, kerap mengeluhkan gelapnya jalan di malam hari yang membuat mereka khawatir ketika harus melintas.

“Gelapnya jalan di malam hari ini menjadi masalah yang nyata bagi masyarakat. Bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga keselamatan mereka. Ini harus segera diatasi secara menyeluruh, meskipun bertahap,” tegas Wahyullah.

Sebagai langkah solusi, Wahyullah mengusulkan agar pemerintah kota memanfaatkan teknologi modern seperti lampu tenaga surya yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Selain itu, ia juga menyarankan adanya program kolaborasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk mendukung pengadaan penerangan jalan, terutama di daerah yang masih gelap.

“Teknologi seperti lampu tenaga surya bisa menjadi pilihan untuk mengurangi beban biaya operasional. Selain itu, pemerintah kota juga perlu memperkuat sinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk mendapatkan tambahan anggaran,” ujar Wahyullah.

Ia berharap agar pemerintah terus mempercepat program “Balikpapan Terang” yang saat ini menjadi salah satu prioritas pembangunan kota. Program ini diharapkan tidak hanya menyasar jalan utama, tetapi juga menjangkau jalan lingkungan dan perkampungan.

“Penerangan jalan bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga soal rasa aman bagi warga. Dengan sinergi yang baik dan perencanaan yang matang, saya optimis masalah ini bisa diatasi,” pungkasnya.

Kendati pembangunan penerangan jalan membutuhkan proses bertahap, masyarakat Balikpapan berharap pemerintah kota dapat memberikan perhatian lebih kepada wilayah perkampungan yang masih gelap. Dengan penerangan yang memadai, Balikpapan dapat menjadi kota yang lebih aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi semua warganya. (*/ADV/DPRD Balikpapan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *