Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU Balikpapan akan terus berupaya menangani permasalahan banjir di Balikpapan. Di antaranya dengan menyiapkan beragam program dan inovasi yang akan terus dicoba untuk dikembangkan agar dapat meminimalisir banjir. Salah satunya pembangunan rumah pompa.
Rumah pompa berlokasi tepat di samping Hotel Zurich Balikpapan. Di mana area ini merupakan bagian hilir Sungai Ampal.
Kabid SDA dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Jen Supriyanto mengatakan, bahwa pembangunan rumah pompa tersebut, merupakan salah satu upaya pemerintah kota Balikpapan dalam meminimalisir banjir yang kerap terjadi.
Namun, lanjut dia, sayang saat hujan beberapa hari yang lalu, tepatnya pada Jumat (9/8/2024) rumah pompa tidak bisa beroperasi secara optimal. Akibat banyaknya tumpukan sampah yang terbawa air.
“Jadi memang saat itu, rumah pompa tidak bisa beroperasi secara maksimal, karena banyaknya sampah yang terbawa oleh debit air, sampah yang terbawa ada botol, sofa, kasur dan tandon air,” kata pria yang akrab disapa Jen kepada wartawan, Senin (12/8/2024).
Selain itu, banjir yang terjadi di jalan MT Haryono itu diakibatkan saluran di BJBJ masih kecil. Sehingga air meluas ke jalan.
Oleh sebab itu, Jen menjelaskan, kondisi saluran terutama area Beller ke Jalan Penegak memiliki lebar yang belum sesuai dengan kebutuhan. Sebab untuk pelebaran saluran membutuhkan biaya sangat besar.
Dinas PU sudah menghitung kebutuhan biaya pembebasan lahan dan pembangunan saluran mencapai Rp 1 triliun. Terdiri dari pembebasan lahan sebesar Rp 600 miliar dan saluran Rp 400 miliar.
“Jadi total semua sekitar Rp 1 triliun. Ini semua sudah ada kajiannya dan belum bisa kami kerjakan karena butuh biaya besar,” bebernya.
Maka, sementara ini, penanganan banjir dilakukan dengan membuat rumah pompa.
Saat ini, penanganan jangka pendek dengan memaksimalkan Rumah Pompa Saluran Primer Ampal. Tujuannya membantu menarik air di DAS Ampal dan mempercepat aliran debit air ke arah laut.
Dia menambahkan, RPJMD 2021-2026 ada 81 titik banjir, yang sudah tuntas dikerjakan adalah 21 titik. Sedangkan 60 titik saat ini sedang tahap pengerjaan.
“Untuk 2024 ini yang telah selesai dikerjakan oleh DPU Balikpapan adalah 13 titik. Namun ada 5 titik banjir baru,” pungkasnya. (Djo/ADV/Diskominfo Balikpapan)