Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Balikpapan berinisial NP (35) diamankan warga ke Kantor Polsek Balikpapan Selatan pada Selasa (6/8/2024). Pasalnya NP diduga melakukan penipuan terhadap belasan orang tua dengan modus bisa memasukkan anaknya ke SMK favorit di kawasan Sepinggan, Balikpapan Selatan.
Kapolsek Balikpapan Selatan, AKP Abu Sangit melalui Kanit Reskrim Polsek Balikpapan Selatan Iptu Iskandar membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan pelaku dan korban merupakan warga Sepinggan dan hanya beda RT saja. Total korban yang tercatat saat ini ada 13 orang, namun masih dalam pengembangan pihak kepolisian.
“Iya betul, pelaku diamankan sama para korban kemarin dan dibawa ke kantor. Untuk korbannya sekitar 13 an dan mungkin akan bertambahm,” katanya dikonfirmasi lintasbalikpapan.com melalui sambungan telepon.
Iskandar mengatakan modus operandi pelaku yakni menawarkan kepada para korban untuk bisa memasukkan putra-putrinya di SMK favorit kawasan Sepinggan. Pelaku pun membuat grup whatsapp lalu meminta sejumlah uang kepada para korban.
“Ada yang diminta Rp6 juta hingga paling besar Rp25 juta. Kerugian sementara sekitar Rp100 jutaan lebih, ini masih kita lakukan penyelidikan lagi,” bebernya.
Hingga tuntas masa PPDB, para korban tak kunjung dipanggil untuk mengikuti pelajaran. Pelaku pun langsung diburu para korban dan dibawa ke kantor polisi untuk dimintai pertanggungjawaban.
Saat ini pihak kepolisian juga tengah mendalami apakah ada keterlibatan dari oknum sekolah atau oknum dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kaltim.
“Untuk sementara pengakuan si pelaku belum ada (Oknum sekolah), tapi kita akan dalami karena belum ada konfirmasi ke sekolah maupun dari pihak dinas. Infonya sih ada dari pihak Dinas, tapi biarlah nanti polisi yang akan menyelidiki,” ungkap Iskandar.
Belasan anak yang menjadi korban NP ini pun disarankan untuk tetap mencari sekolah.
“Akhirnya kami beri penjelasan kemarin bahwa anak-anaknya silahkan dicarikan sekolah, karena harus sekolah. Sekarang kalau minta di Negeri ya nggak bisa, karena sudah satu bulan lebih berlangsung ini pelajaran, bisa carikan swasta,” jelasnya.
Iskandar mengatakan, uang hasil dari penipuan tersebut digunakan pelaku untuk foya-foya, termasuk membeli keperluan pribadinya. Termasuk mengajak para korban untuk makan-makan dan berenang menggunakan uang hasil penipuan tersebut agar mereka percaya dengan pelaku.
“Untuk sementara pengakuan tersangka dibuat foya-foya, korban dibawa berenang dan dibawa makan-makan juga, termasuk untuk beli keperluan pribadinya dia. Uang yang tersisa Rp5.050.000,” ujarnya.
Polisi juga masih mendalami mengapa pelaku mau melakukan tindak kriminal penipuan tersebut. Namun pelaku mengaku baru pertama kali melakukan ini lantaran melihat peluang dan keuntungan yang menggiurkan.
“Kami belum dalami niatnya melakukan itu karena masalah ekonomi atau apa, tapi saya rasa tidak karena suaminya kan kerja, intinya modus operandinya ya menjanjikan anak-anak ini bisa masuk sekolah. Soal dia kenapa bisa begitu, nanti kita masih akan dalami,” pungkasnya. (mdy)