Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Persoalan antrian BBM di Kota Balikpapan memang menjadi masalah serius. Pasalnya hampir di semua SPBU yang ada, antrian selalu membludak bahkan menyebabkan kemacetan di jalan. Hal ini terus dikakukan berbagai upaya dalam meminimalisir antrian kendaraan di SPBU.
Area Manager Communications & Relations Pertamina Patra Niaga Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra mengatakan jumlah SPBU di Balikpapan saat ini belum ideal. Dari total 14 SPBU yang ada, masih belum mampu meminimalisir antrian kendaraan yang mengular di SPBU.
“Bandingkan Balikpapan ini kan dua kalinya lebih besar dari Kota Surabaya. Di Kota Surabaya itu ada sekitar 100 an SPBU, sementara di Balikpapan hanya punya 14 SPBU. Paling tidak kalau kita punya sekitar sepertiganya Surabaya aja itu sudah aman. Kalau hanya 14 SPBU, antrian akan terus ada. Karena analoginya seperti yang saya katakan, BBM nya ada tapi krannya cuma sedikit ya pasti orang akan antri,” jelasnya dihadapan awak media pada Selasa (16/7/2024) di Rumah Makan Pandang Laut, Balikpapan.
Permasalahan ini pun juga telah dikoordinasikan dengan Pemerintah Kota terkait jumlah SPBU yang belum ideal. Sejauh ini investor masih berpikir ulang untuk membuka bisnis SPBU di Kota Balikpapan. Arya mencontohkan ada dua SPBU di Balikpapan yang sampai saat ini tidak laku, yakni SPBU di Karang Jati dan SPBU di Syarifuddin Yoes (dekat BSCC Dome).
“Kenapa yang di Dome dan Karang Jati tidak laku? Ya karena memang belum tertarik. Ini yang harus kita tawarkan bagaimana caranya membuat investor ini datang. Ini bukan buat Pertamina tapi untuk Kota Balikpapan,” ungkap Arya.
Ditanya berapa besaran modal dalam membuka usaha SPBU, Arya mengakui memang cukup besar. Yakni investor harus menyiapkan modal sekitar Rp5 miliar lebih untuk investasi SPBU di Balikpapan. Sementara untuk Pertashop dibutuhkan investasi sebesar Rp350 juta sampai Rp700 juta.
“Ini yang masih kita coba untuk menarik investor gimana caranya menyediakan BBM bagi masyarakat khususnya di Kota Balikpapan. Karena ini akan terus antrian panjang jika SPBU nya nggak nambah, apalagi pendatang terus bertambah,” pungkasnya. (yad)