Soal Limbah Minyak di Pesisir Pantai Margasari, Warga Kehilangan Mata Pencaharian

Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Limbah berwarna hitam mencemari pesisir pantai kelurahan Margasari, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Jumat (24/5/2024). Akibat limbah tersebut membuat warga sekitar kehilangan mata pencarian.

“Dampak limbah ini, saya kehilangan mata pencarian, soalnya saya pencari pumpun untuk di jual sebagai umpan mancing,” kata Dodi (38) warga RT 05, kelurahan Margasari ketika diwawancarai wartawan, Jumat (24/5/2024).

Menurut dia, sejak adanya limbah ini, dirinya tidak bisa mencari pumpun. Sehingga tidak ada pendapatan, biasa sehari pihaknya bisa mendapatkan rezeki sekira Rp 200 ribu dengan mencari pumpun.

“Jadi biasa sehari saya bisa dapat Rp 200 ribu mas. Tapi dengan adanya limbah ini mata pencarian saya hilang,” terangnya.

Senada disampaikan Zainuddin (52) warga RT 05 Margasari, bahwa limbah hitam ini aroma baunya sangat menyengat.

“Tadi pagi tidak ada, ini baru saya liat siang. Sebelumnya kejadian seperti ini sudah pernah terjadi pada beberapa tahun yang lalu,” ujarnya.

Ia mengaku sangat khawatir jika ada orang yang buang puntung rokok. Sehingga bisa membuat hal-hal yang tidak dinginkan. Kalau di lihat ini bukan limbah tumpahan solar melainkan oli

“Kalau di lihat limbah tersebut bukan tumpahan solar. Tapi oli, karena saya pernah melihat tumpahan oli di atas air. Ya, seperti ini warnanya hitam pekat,” pungkasnya. (Djo)

Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Limbah berwarna hitam mencemari pesisir pantai kelurahan Margasari, Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Jumat (24/5/2024). Akibat limbah tersebut membuat warga sekitar kehilangan mata pencarian.

“Dampak limbah ini, saya kehilangan mata pencarian, soalnya saya pencari pumpun untuk di jual sebagai umpan mancing,” kata Dodi (38) warga RT 05, kelurahan Margasari ketika diwawancarai wartawan, Jumat (24/5/2024).

Menurut dia, sejak adanya limbah ini, dirinya tidak bisa mencari pumpun. Sehingga tidak ada pendapatan, biasa sehari pihaknya bisa mendapatkan rezeki sekira Rp 200 ribu dengan mencari pumpun.

“Jadi biasa sehari saya bisa dapat Rp 200 ribu mas. Tapi dengan adanya limbah ini mata pencarian saya hilang,” terangnya.

Senada disampaikan Zainuddin (52) warga RT 05 Margasari, bahwa limbah hitam ini aroma baunya sangat menyengat.

“Tadi pagi tidak ada, ini baru saya liat siang. Sebelumnya kejadian seperti ini sudah pernah terjadi pada beberapa tahun yang lalu,” ujarnya.

Ia mengaku sangat khawatir jika ada orang yang buang puntung rokok. Sehingga bisa membuat hal-hal yang tidak dinginkan. Kalau di lihat ini bukan limbah tumpahan solar melainkan oli

“Kalau di lihat limbah tersebut bukan tumpahan solar. Tapi oli, karena saya pernah melihat tumpahan oli di atas air. Ya, seperti ini warnanya hitam pekat,” pungkasnya. (Djo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *