Lintasbalikpapan.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan membuka lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz pada 2024. Tambahan spektrum tersebut dikabarkan membuat koneksi internet operator seluler di Indonesia semakin ngebut.
Dilansir dari Detikcom, Direktur Penataan Sumber Daya Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo, Denny Setiawan mengatakan, “Proses lelang diupayakan dilaksanakan setelah siapnya semua persiapan dan regulasi pendukung.”
Menurut Denny, persiapan dan regulasi yang dimaksud seperti Peraturan Menteri Kominfo tentang Penggunaan Frekuensi Radio pada pita 700 MHz dan 26 GHz. “Rancangan Peraturan Menteri ini masih dalam tahap finalisasi,” ujar Denny.
Berikutnya adalah peraturan menteri tentang tata cara seleksi 700 MHz dan 26 GHz. Disampaikannya, rancangan peraturan menteri ini akan disusun setelah peraturan menteri pertama selesai ditandatangani. Untuk proses lelang kedua spektrum ini sendiri, Kominfo merencanakan akan melakukannya secara bersamaan atau istilahnya bundling.
Perlu diketahui bahwa frekuensi 700 MHz yang sebelumnya dipakai untuk penyiaran analog, kini menghasilkan digital dividen 112 MHz setelah diterapkannya penghentian siaran TV analog dan dialihkan TV digital atau dikenal dengan Analog Switch Off (ASO). Dari 112 MHz itu, 2 x 45 MHz atau 90 MHz dialokasikan untuk layanan telekomunikasi.
Sedangkan, frekuensi 26 GHz yang rencana akan dilelang oleh Kominfo ini memiliki lebar pita 2,7 GHz. Kabarnya, dari keempat operator seluler yang beroperasi semuanya menyatakan minat mengikuti lelang frekuensi 700 MHz dan 26 GHz.
Sebagai informasi, terkait penggunaan kedua spektrum tersebut, Kominfo menyerahkan kepada operator seluler, baik untuk meningkatkan kualitas 4G atau mengembangkan 5G.
