Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Anggota DPRD Kota Balikpapan, Danang Eko Susanto, menilai aktivitas para fotografer jalanan yang mengambil gambar di ruang publik dapat menjadi potensi ekonomi sekaligus mendukung sektor pariwisata daerah, selama tetap memperhatikan aspek privasi masyarakat.
Menurut Danang, keberadaan fotografer yang menawarkan jasa pemotretan di area publik seperti Lapangan Merdeka maupun kawasan olahraga lainnya dapat menjadi bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi kreatif.
“Kalau itu menjadi potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD), apa salahnya kita memberdayakan para fotografe. Secara ekonomi menarik, dan ini bisa menjadi bagian dari upaya meningkatkan UMKM,” ujarnya, Senin (3/11/2025).
Namun, ia mengingatkan pentingnya pengawasan agar foto-foto yang diambil tidak disalahgunakan, terutama jika menyangkut privasi masyarakat yang tertangkap kamera tanpa izin.
“Foto-foto itu seharusnya dikelola oleh pihak fotografer dengan bijak. Kalau memang berpotensi disalahgunakan, harus ada pengaturan dan pengawasan yang ketat,” tegasnya.
Danang menilai, aktivitas tersebut juga lazim terjadi di kota lain, seperti di Yogyakarta dearah kawasan Malioboro, di mana fotografer jalanan menjadi bagian dari daya tarik wisata. Karena itu, ia mendorong agar Pemerintah Kota Balikpapan dapat memberikan wadah resmi bagi komunitas fotografer lokal.
“Pemerintah bisa merangkul para fotografer ini, misalnya dengan sistem pendaftaran atau naungan seperti UMKM. Kalau mereka terdata, pengawasan bisa lebih mudah, dan potensi penyalahgunaan juga bisa diminimalkan,” jelasnya.
Ia menambahkan, keberadaan komunitas fotografer yang terorganisir dapat memudahkan pemerintah dalam melakukan pembinaan serta menciptakan kolaborasi dengan dinas pariwisata untuk mendukung promosi destinasi lokal.
“Kerja sama dengan Dinas Pariwisata juga penting, karena ini bisa menjadi potensi wisata yang bagus. Banyak spot foto menarik di Balikpapan yang bisa dimanfaatkan,” katanya.
Danang menilai, di tengah kondisi ekonomi saat ini, inovasi seperti ini patut diapresiasi. Selain membuka peluang kerja bagi fotografer lepas, juga mampu menambah daya tarik kota dari sisi pariwisata.
“Kami mendukung aktivitas yang bisa memberi nilai tambah bagi ekonomi dan pariwisata daerah. Yang penting tetap memperhatikan etika dan aturan privasi,” pungkasnya. (yud/ADV/DPRD Balikpapan)










