Lintasbalikpapan.com, BALIKPAPAN – Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Sufyan Jufri, kembali menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia industri, dan masyarakat dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal.
Seruan tersebut disampaikan dalam kegiatan reses masa sidang I tahun 2025/2026 yang digelar di Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur, Kamis (23/10/2025) malam.
Dalam dialog bersama warga, Sufyan menyoroti fakta bahwa pesatnya pertumbuhan industri di Balikpapan Timur belum sepenuhnya diimbangi dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja lokal.
Menurutnya, masih banyak posisi strategis di perusahaan yang diisi oleh tenaga kerja dari luar daerah karena keterbatasan kemampuan dan keterampilan masyarakat setempat.
“Kita tidak bisa menutup mata. Banyak perusahaan beroperasi di wilayah timur, tetapi warga lokal belum bisa menikmati kesempatan kerja secara optimal. Ini harus menjadi perhatian bersama,” ujar Sufyan di hadapan warga dan perwakilan tokoh masyarakat.
Politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menjelaskan, akar persoalan utama terletak pada kualitas sumber daya manusia (SDM). Ia menilai bahwa program pelatihan yang selama ini berjalan belum sepenuhnya relevan dengan kebutuhan industri yang berkembang pesat di sekitar kawasan itu.
“Kita perlu menyusun pelatihan yang tepat sasaran. Jangan hanya formalitas, tapi benar-benar menjawab kebutuhan lapangan kerja di sektor-sektor industri, jasa, dan teknis yang ada di Balikpapan,” tegasnya.
Sufyan juga menekankan pentingnya pendidikan vokasi dan pelatihan berbasis kompetensi sebagai langkah strategis dalam mencetak tenaga kerja yang siap bersaing.
Ia mendorong pemerintah daerah, melalui Dinas Tenaga Kerja dan Balai Latihan Kerja (BLK), untuk lebih aktif menggandeng perusahaan dalam menyusun kurikulum pelatihan sesuai kebutuhan dunia usaha.
Selain itu, ia menilai perusahaan yang beroperasi di Balikpapan Timur seharusnya tidak hanya mencari tenaga siap pakai, tetapi juga turut berkontribusi dalam membina dan meningkatkan kemampuan tenaga kerja lokal.
“Perusahaan harus punya tanggung jawab sosial untuk membina masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Misalnya dengan program magang, pelatihan teknis, atau sertifikasi kompetensi bagi warga lokal,” jelasnya.
Sufyan menambahkan, kolaborasi ini tidak hanya penting untuk mengurangi angka pengangguran, tetapi juga akan menciptakan ekosistem ekonomi yang mandiri dan berkelanjutan di Balikpapan Timur.
Dengan tenaga kerja yang kompeten, kata dia, kesejahteraan masyarakat akan meningkat, dan roda ekonomi lokal akan lebih kuat.
“Kalau tenaga kerja lokal sudah punya kemampuan, perusahaan tentu tidak akan punya alasan lagi untuk mendatangkan tenaga dari luar. Ini sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi daerah,” ucapnya.
Menutup pertemuan tersebut, Sufyan mengajak masyarakat agar terus aktif menyampaikan aspirasi, ide, dan kebutuhan pelatihan yang relevan agar bisa menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan DPRD.
“Kami di DPRD akan terus mengawal agar kebijakan ketenagakerjaan berpihak kepada masyarakat Balikpapan. Tapi masyarakat juga harus aktif, karena pembangunan itu hasil kerja bersama,” pungkasnya. (yud/ADV/DPRD Balikpapan)






